25 C
Semarang
Wednesday, 24 December 2025

Kepala Dinas hingga Sekcam Masuk Klaster Balai Kota Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Setelah klaster Pasar Mangkang, kini muncul klaster baru Covid-19, yakni di lingkungan Pemkot Semarang. Hal ini diketahui setelah dilakukan swab test kepada 72 pejabat eselon di lingkungan Pemkot Semarang.  Hasilnya sungguh mengagetkan, sebanyak 20 orang positif Covid–19. Pejabat yang positif Covid – 19 mulai kepala dinas, camat hingga sekretaris camat (Sekcam).

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, para pejabat eselon yang positif Covid – 19 memilih untuk karantina mandiri di rumah. Ada juga yang di Balai Diklat. Kesemuanya masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). “Mereka terlihat sehat dan seperti teman-teman lain yang negatif, namun ternyata mereka positif. Ada 10 pejabat struktural pemkot yang positif,” kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini kepada RADARSEMARANG.COM.

Pihaknya saat ini terus berupaya untuk membantu pemulihan para pejabat eselon yang positif Covid – 19. “Kita lagi berupaya untuk memulihkan kesehatan kawan-kawan supaya bisa segera sembuh,” ujarnya.

Dikatakan, selama menjalani karantina, semua pejabat tersebut terus diawasi perkembangannya. Juga akan dilakukan dua atau tiga kali swab test lagi. Guna memastikan perkembangan virus tersebut di tubuh mereka.

Sebelumnya, lanjut Hendi, para pejabat eselon tersebut sudah dilakukan rapid test pada gelombang pertama. Hasil dari rapid test semuanya negatif. Baru setelah dilakukan swab test gelombang II, banyak yang diketahui positif. Hasil swab test Covid–19 gelombang II ini keluar Rabu (10/6/2020), dan baru di-publish Kamis (11/6/2020) kemarin. Bahkan, kemarin, semuanya kembali menjalani swab test kedua.

Dikatakan Hendi, beberapa dari mereka dinyatakan sudah negatif. Meski begitu, pihaknya masih menunggu swab test tahap berikutnya yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Apabila tiga kali swab test dinyatakan negatif, maka yang bersangkutan diperbolehkan untuk menjalani aktivitasnya seperti sediakala.

Hendi mengatakan, kemungkinan para pejabat eselon itu tertular karena tugas kedinasan. Apalagi beberapa dari mereka berada di bidang penindakan, seperti Satpol PP Kota Semarang. “Kemudian ada sebagian teman yang positif covid berada di dalam satu lantai kantor yang sama,” ujarnya.

Dikatakan, segala kemungkinan penyebab mereka positif Covid–19 sangat banyak. “Bisa juga ada yang tertular dari luar, namun karena mereka bekerja, di dalam kantor yang sama teman lain terpapar,” tuturnya.

Pemkot Semarang melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid–19 saat ini terus melakukan tracking kepada semua anggota keluarga mereka yang positif. Meski beberapa kepala dinas dan camat positif Covid – 19, namun pelayanan kepada masyarakat dipastikan tidak akan terdampak.“Pelayanan jalan terus, hanya kita modifikasi sebagian besar memang lewat online,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada semua OPD untuk membuat ulang jadwal kerja. Misalnya, dilakukan model sif dan penyekatan masing-masing tempat duduk.

“Wajib pakai masker dan wajib pakai sarung tangan. Kami minta masing-masing dinas melakukan pembenahan, terutama di dalam pengaturan terhadap kapasitas tempat,” ujarnya.

Ia juga meminta pengaturan kapasitas dalam satu ruangan mulai dibatasi. Setidaknya dari 100 persen, saat ini harus diisi maksimal 50 persen. Sisanya dianjurkan untuk Work From Home (WFH).

“Di masing-masing meja harus diberi sekat mika. Kemudian jam kerja 07.30 – 15.00. Edaran sudah kita buat dan kirim, mereka sekarang sedang persiapan, termasuk setiap hari masing-masing dinas melakukan penyemprotan disinfektan di internal mereka,” katanya.

Hendi menambahkan, saat ini penyebaran Covid – 19 di Kota Semarang sangat mengkhawatirkan. Data per Kamis (11/6/2020) tercatat ada 260 orang positif Covid – 19. Mereka ada yang dikarantina di rumah sakit, balai diklat, maupun di rumah dinas Wali Kota Semarang.

Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, jika apa yang dilakukan oleh Pemkot Semarang benar-benar upaya untuk memutus mata rantai Covid – 19. “Seperti yang sudah disampaikan Pak Wali, maka kita harus lebih waspada dan protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan,” ujar Iswar. (ewb/aro/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya