28.6 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Rumdin Camat dan Lurah Masih Banyak yang Nganggur

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rumah dinas (rumdin) untuk lurah dan camat di Kota Semarang masih banyak yang tak berpenghuni. Meskipun digunakan, itupun tidak diperuntukkan tempat tinggal pribadi namun kantor PKK atau justru tidak dimanfaatkan sama sekali.

Penelusuran dilapangan, seperti rumah dinas Camat Semarang Utara. Rumah dinas yang lokasinya bersebelahan dengan kantor kecamatan tersebut terlihat kosong. Tidak ada penghuni sama sekali.

Meski didalamnya sudah dilengkapi beberapa fasilitas seperti kamar, dapur, kamar mandi dan halaman atau taman. “Dulu pernah pas eranya camat sebelum ini ditempati, sekarang terlihat nganggur,” ujar salah seorang warga setempat, Sukiyanto, 48, Kamis (3/6/2020).

Meski tidak ditempati pihak kecamatan terlihat kerap membersihkan rumah dinas tersebut. Hal tersebut terlihat dari peralatan bersih taman seperti sapu lidi dan tempat sampah yang selalu digunakan. “Pak Camat tinggal dirumah pribadinya,” tuturnya.

Camat Semarang Selatan, Eko Yuniarto mengatakan ia menggunakan rumah dinasnya untuk beristirahat saat siang hari. Jika untuk digunakan sebagai tempat tinggal bersama keluarganya, is memilih menempati rumah pribadinya di Mijen.

Ia enggan menempati rumah dinas lantaran masalah kenyamanan. Dikatakannya, saat ini kondisi di dalam rumah dinas memang kurang membuat nyaman. Seperti plafon di ruang tamu dan yang rusak. Kemudian juga banyak kramik lantai yang pecah. Rumah dinasnya tersebut terdiri dari tiga kamar tidur dan satu kamar mandi.

“Fasilitas lainnya itu seperti ada kasur, lemari pakaian, meja makan dan peralatan memasak sudah ada,” ujarnya.

Selain hanya digunakan untuk istirahat siang, rumah dinasnya tersebut juga difungsikan untuk rapat non ASN Kecamatan Semarang Selatan. “Ya difungsikan untuk koordinasi lah, kalau untuk tempat tinggal saya memilih nglaju dari Mijen karena ada tanggungan keluarga disana,” tuturnya.

Menurutnya, jika dilihat dari posisi rumah dinas, sangat membantu dengan kinerja camat. Karena lokasinya yang berdekatan dengan kantor kecamatan maka mudah untuk koordinasi dengan aparatur kecamatan maupun warga. “(Camat) sebelum saya sudah pernah memperbaiki plafon yang rusak namun ini sudah rusak lagi dan memang kami tidak ada anggaran untuk perbaikan rumah dinas tersebut,” ujarnya.

Untuk saat ini ia memanfaatkan rumah dinas untuk koordinasi sebelum patroli malam pencegahan Covid – 19 di wilayah Kecamatan Semarang Selatan. “Sebelum operasi malam dimulai saya istirahat di rumah itu dahulu. Baru setelah kegiatan selesai saya pulang ke Mijen,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lurah Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Siti Muhimatul Haliyah. Dikatakannya ia memilih menempati rumah pribadinya dikarenakan di rumah dinas juga tidak dilengkapi fasilitas. Kondisi rumah hanya ada dua kamar tidur berukuran 2,5 x 2,5 meter, kemudian dapur dan ruang tamu. Selain itu juga kondisi bangunan banyak yang sudah rusak. “Biasanya kami gunakan untuk jika ada mahasiswa KKN maka kami inabkan disitu,” tuturnya.

Selebihnya rumah dinas tersebut memilih untuk dianggurkan. Jika dilihat kondisi dari luar, rumah dinas memang seperti tidak terawat. Seperti cat yang sudah kusam dan kanan kiri banyak ditumbuhi ilalang. “Untuk perawatan kan ada dari APBD,” ujarnya.

Menurutnya secara fungsional rumah dinasnya tersebut sangat membantu dalam penugasan kedinasannya di Kelurahan Ngijo.“Sangat membantu, kalau untuk penugasan disini namun karena kondisinya seperti itu maka kami memilih menempati rumah pribadi kami,” ujarnya.  (ewb/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya