RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dua orang diamkan Unit Reskrim Polsek Semarang Timur terkait kasus pengeroyokan. Dua orang tersebut satu diantaranya dibawah umur. Saat ini, kepolisian masih memburu lima orang pelaku yang diduga terlibat kasus ini.
Pengeroyokan ini terjadi Senin (11/5/2020) sekitar pukul 03.00. Lokasi kejadian di wilayah Kebonharjo, Semarang Utara. Kapolsek Semarang Utara, Kompol Johan Valentino mengatakan, saat ini dua orang yang diamankan masih menjalani proses penyidikan. Keduanya merupakan warga Kebonharjo.
“Sementara kita amankan dua orang, satunya masih dibawah umur. Dua orang ini inisial AH dan TI. Kita masih dalam proses penyidikan,” ungkapnya, kepada RADARSEMARANG.COM.
Kejadian pengeroyokan ini juga terekam kamera CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.”Jadi ketika anggota mendapat laporan langsung menuju lokasi dan mengamankan dua orang ini ada ciri-cirinya, dan satu orang saksi,” jelasnya.
Pengeroyokan ini diawali ketika korban yang yang merupakan bapak-bapak menegur terhadap dua orang remaja tersebut bersama beberapa rekannya sedang beraktivitas membangunkan sahur. Namun diduga karena telah terpengaruh minuman beralkohol, para remaja tersebut akhirnya berselisih dengan korban.”Sesaat warga, awalnya tek-tekan bangunin sahur. Mungkin dianggap ribut akhirnya ditegur sama korban. Karena gak terima, kemudian korban dikeroyok,” bebernya.
“Disinyalir, sebelum mereka tek-tekan itu sudah mengkonsumsi minuman beralkohol. Mungkin karena tidak terima ditegur korban dan dalam kondisi mabuk, akhirnya terjadi pengeroyokan terhadap korban. Korban mengalami luka lecet-lecet,” lanjutnya.
Saat ini, anggotanya masih memburu beberapa rekan dua orang tersebut yang diduga terlibat dalam pengeroyokan ini. Pihaknya juga telah mengantongi identitas para remaja tersebut.”Sudah kita identifikasi sekitar tujuh orang yang melakukan pengeroyokan, termasuk dua yang kita amankan. Lima orang masih kita cari,” tegasnya.
“Saya mengharapkan pihak RT RW untuk menyampaikan ketika membangunkan sahur juga dengan cara yang baik dan tidak saling menyingung. Adat istiadat kita semua baik dan sopan. Cuma kalau terpengaruh miras kan mungkin agak kurang berkenan,” pungkasnya. (mha/bas)