RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pembatasan transportasi umum luar kota yang hendak masuk ke Kota Semarang masih dilakukan. Meski Kemenhub sudah mengeluarkan kebijakan membuka semua akses transportasi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan jika pembatasan kendaraan yang masuk ke wilayah kota masih dilakukan. “Kita masih memberlakukan pembatasan,” ujar Endro, Kamis (7/5/2020).
Terkait dengan kebijakan Kemenhub tersebut pihaknya belum menerima juknis bagaimana penerapan di daerah. “Masih tunggu Juknisnya bagaimana sekarang kita masih tetap melakukan pembatasan,” tuturnya.
Pembatasan tersebut antara lain yaitu bagi kendaraan umum, pribadi, pelat luar kota yang hendak masuk ke Semarang diminta putar balik. “Hari ini banyak yang kita minta putar balik kendaraan umum maupun pribadi pelat luar kota yang melintas di gerbang tol Kalikangkung,” ujarnya.
Sedikitnya ada lima kendaraan umum pelat luar kota yang diminta putar balik. Dikarenakan mereka semua tidak memiliki tujuan yang jelas. Antaralain bud nopol K 1589 FW perjalanan dari Jakarta hendak ke arah Pati. Kemudian travel nopol D 7129 SD dari Bandung hendak ke Solo.
Lalu travel nopol G 8524 UK dari Tegal tujuan Kudus. “Ada pula travel nopol B 7088 WAA dari arah Jakarta tujuan Purwodadi, dan mobil pribadi nopol B 2290 SA dari Jakarta menuju Madura,” ujarnya.
Hampir dari mereka semua mengangkut penumpang pekerja bangunan. Kemudian semua kendaraan umum tersebut diarahkan petugas kembali ke daerah pemberangkatan mereka. Pembatasan moda transportasi umum dilakukan juga sebagai bentuk implementasi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang. “Tentunya untuk memerangi persebaran Covid – 19 (Korona),” tuturnya.
Dikatakannya, modus guna mengelabuhi petugas di pos pantau yang digunakan oleh pemudik berbagai macam. Salahsatunya yaitu dengan memakai jasa transportasi umum. Mulai dari bus hingga travel. Dalam hal ini pihaknya tetap melakukan protokol keselamatan wilayah.
Salahsatuya dengan meminta angkutan umum tersebut putar balik dan kembali ke wilayah asal mereka diberangkatkan. “Semuanya pada mau putar balik. Karena ini protokol pengamanan dan harus ditaati,” katanya.
Dikatakan Endro, pihaknya dengan tim gabungan yang lain juga masih intens melakukan yustisi disemua titik tengah kota. Tentunya untuk membubarkan kerumunan masa yang belakangan ini justru banyak adanya di wilayah pinggiran kota. “Penutupan jalur sudah dipinggiran kota, itu akan kita lakukan ke titik pinggiran lain kalau kami menemukan titik kumpul masa yang banyak juga,” katanya.
Menurut Endro, pembatasan kendaraan secara ketat tidak hanya dilakukan di wilayah perbatasan namun juga di wilayah tengah dan pinggiran kota. “Tujuannya cuma sayu yaitu memutus rantai persebaran korona,” katanya. (ewb/bas)