RADARSEMARANG.COM, Semarang – Perayaan Tri Suci Waisak 2564 BE/2020 Masehi di Wihara Mahavira Graha Semarang (7/5/2020) berbeda dengan tahun sebelumnya. Waisak di masa pandemi korona kali ini hanya dilakukan oleh beberapa umat Buddha. Selain itu, juga diterapkan physical distancing selama melakukan ibadah di wihara.
Bagi keluarga atau warga yang akan mengikuti ritual atau sembayang di ruang Dhammasala Wihara Mahavira Graha Semarang diwajibkan mendaftar terlebih dahulu. Umat yang datang untuk beribadah juga diberi waktu oleh panitia antara 10 hingga 15 menit untuk melakukan ritual.
“Sebelumnya umat dikalangan Wihara Mahavira Graha Semarang diberitahu apabila ada yang ingin beribadah untuk terlebih dahulu mendaftar, sehingga jamnya bisa disesuaikan karena adanya pembatasan,” kata Samanera Wihara Mahavira Graha Semarang, Suhu Chuan Chi.
Suhu Chuan menambahkan, untuk mengikuti ritual Waisak, umat Buddha yang akan masuk ke ruang Wihara diperiksa dengan menggunakan Thermo Gun, setelah itu baru melakukan ritual mulai dari sembayang dan diakhiri dengan pemandian rupang Buddha atau Yi Fo kemudian juga terdapat Fang Shen atau pelepasan mahluk hidup berupa pelepasan burung dan kura.
“Jadi pada kegiatan perayaan Waisak ini juga dilakukan pelepasan 500 burung serta satu ekor kura-kura yakni melepaskan makhluk hidup ke habitatnya agar mereka mereguk kembali kehidupan alam yang bebas dan bahagia,” tambahnya.
Bahkan ketika memasuki ruang untuk berdoa bangku yang akan digunakan untuk berdoa wajib disemprot disinfektan sebelum dan sesudah digunakan..
Peringatan Waisak yang dimulai pukul 10.00 itu, diawali dengan penurunan Relik Hyang Buddha dan Puja Relik, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa penyalaan pelita keselamatan Waisak yang dihadiri kalangan sendiri yang berjumlah 10 orang. Berbeda dengan peringatan Waisak tahun lalu yang dihadiri oleh ratusan umat.
“Mereka itu berdoa agar semua mahluk bahagia, bahkan juga mendoakan agar kotra Semarang terbebas dari Covid-19 sehingga suasana menjadi normal kembali,” pungkasnya.
Sementara itu di Wihara Tanah Putih Semarang juga dilakukan peringatan hari Tri Suci Waisak yang diikuti oleh pengurus Wihara dengan dipimpin oleh ketua Wihara Tanah Putih Banthe Cattamano. Sedangkan untuk umat lainnya mengikuti secara live streaming.
“Kegiatan hanya diikuti oleh pengurus yang jumlahnya puluhan sambil melakukan social distancing. Karena saat ini masih dalam pandemi korona. Untuk tahun ini peringatan Waisak mengambil tema persaudaraan sejati dasar keutuhan bangsa,” tambahnya. (hid/bas)