RADARSEMARANG.DI, Semarang – Warsiyem, 60, warga Kampung Jambe Malang Kelurahan Karangturi Semarang Timur ditemukan tewas tak jauh dari tempat tinggalnya. Diduga, wanita Asisten Rumah Tangga (ART) ini tewas dibunuh lantaran ditemukan luka tusuk di bagian tubuhnya.
Korban ditemukan tergeletak di sebuah gang sempit Selasa (5/5/2020) sekitar pukul 14.00. Tak ada yang mengetahui secara persis kejadian pembunuhan sadis ini. Namun, salah satu warga sekitar sempat mendengar teriakan tiga kali yang diduga dari suara korban.
“Sekitar jam dua (14.00) disini itu kondisinya sepi, yang ada hanya jual pecel disitu, laki-laki. Hanya ada dia. Terus ada suara jeritan, lengkingan tinggi, suara perempuan muda. Mungkin saking histerisnya, suara yang ketiga kali itu jeritannya melengking seperti orang ketakutan, sampai suaranya hampir habis, terus berhenti,” ungkap Mei Narsono, warga yang tinggal di Jalan Jambe Raya depan gang lokasi kejadian, kepada RADARSEMARANG.COM.
Merasa penasaran, kemudian Narsono menyampaikan kepada istrinya dan meminta untuk mengecek ditempat sumber suara tersebut. Setelah dicek istrinya, terdapat seorang perempuan yang tergeletak bersimbah darah sekitar 40 meter dari Jalan Jambe Raya.
“Pas dilihat istri saya katanya ada orang tergeletak ngringkel (meringkuk), sudah keluar banyak darah. Terus istri saya panggil untuk meninggalkan, takutnya kalau kena Korona. Akhirnya terus ngomong sama tetangga. Terus jadi ramai,” bebernya.
Akhirnya, temuan kejadian ini langsung disampaikan ke pemangku wilayah setempat dan diteruskan ke Polsek Semarang Timur. Pihak Unit Inafis Polrestabes Semarang yang mendapat laporan ini juga mendatangi lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Terlihat, garis olah TKP tergeletaknya korban menggambarkan posisi telapak kaki korban berjalan mengarah menuju ke rumahnya. Diduga kuat, korban dibunuh dari belakang, hingga meronta-ronta. “Setelah kejadian yang jualan pecel kok langsung tidak ada. Tinggalnya berdekatan dengan Bu Warsiyem (korban),” jelasnya.
Laki-laki tempat jualan pecel tersebut ditepi Jalan Jambe Raya persis depan warung kelontong Mei Narsono. Sedangkan korban ikut bekerja di sebuah sanggar rias yang lokasinya di samping Gang Jambe Malang, bersebalahan persis dengan penjual pecel.
“Korban pembantunya itu, orangnya baik. Lewat 10 kali ya nyapa 10 kali. Tinggalnya di belakang sama suaminya. Setahu saya anaknya sudah menikah dan berumah tangga, tinggal diluar kota,” imbuh Mei Narsono.
Ketua RW setempat, Sukari mengakui korban merupakan warganya. Korban dikenal sangat baik, dan merupakan tulang punggung keluarga.”Dia tulang punggung keluarga. Suaminya namanya Pak Tirto Husodo,” katanya.
Sedangkan keluarga dan tetangga korban tengah sibuk menyiapkan proses pemakaman. Rumah korban juga sangat sederhana. Menurut salah satu tetangga korban, jenazah rencananya akan dimakamkan di TPU Bergota Semarang Selatan.”Kalau dimakamkan kapan kurang tahu. Ini masih menunggu,” kata perempuan yang enggan disebutkan namanya.
Sementara, suami korban Tirto Husodo mengakui mengetahui kejadian tersebut setelah mendapat kabar dari adiknya. Setelah dicek di lokasi kejadian juga melihat perhiasan yang dipakai di leher istrinya ikut hilang. (mha/bas)