RADARSEMARANG.COM, Semarang – Permintaan kolang-kaling pada Ramadan kali ini diprediksi turun. Wabah pandemi covid-19 yang membuat orang membatasi kegiatan di luar rumah diduga menjadi faktor utama penyebab hal itu terjadi.
Turunnya permintaan kolang-kaling pada Ramadan kali ini itu diprediksi oleh para produsen kolang-kaling di Jatirejo, Gunungpati. Jatirejo merupakan kampung sentra kolang-kaling terbesar di Kota Semarang. Ramadan kali ini, rata-rata mereka mengurangi jumlah produksi.
Salah satu dari mereka, Sarni, 60, mengatakan, dalam sehari dengan dibantu tiga karyawannya, ia bisa mengemas dua hingga tiga kuintal kolang-kaling. Memasuki Ramadan, selalu ada lonjakan permintaan setengah hingga satu kuintal.
“Namun Ramadan kali ini saya prediksi menurun. Sebab, pada hari pertama Ramadan saja belum ada tanda-tanda lonjakan. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Sabtu (25/4/2020)
Sebab biasanya, lanjut dia, selama berpuluh tahun menggeluti usaha itu, begitu akan masuk Ramadan pasti banyak pemesan menghubungi. Kali ini, hingga memasuki hari kedua Ramadanpun belum ada pemesan tambahan.”Akhirnya kami tidak menambah produksi. Malah cenderung mengurangi. Kami sudah mengurangi produksi sejak ada corona,”ucapnya.
Selain Sarni, Warminah, 70, mengungkapkan hal yang sama. Warminah tak menambah jumlah produksi pada Ramadan kali ini. Lantaran takut tak habis terjual.”Sejak korona saja produksi kami kian menurun. Sebenarnya kami berharap dapat tambahan saat Ramadan. Tapi sepertinya harapannya tipis,” ungkapnya.
Selama ini, para produsen kolang-kaling di Jatirejo memasarkan ke seluruh pasar Kota Semarang dan sebagian pasar Kabupaten Semarang. Buah kolang-kaling mereka dapatkan dari Pekalongan, Temanggung, dan Boja. Sebab, di Jatirejo kini tak dapat dijumpai pohonnya. (nra/bas)