RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sungguh ironis perbuatan yang dilakukan oleh lima bocah ini. Disaat ada larangan untuk berkumpul-kumpul, justru mereka bergerombol sembari menenggak minuman beralkohol jenis ciu dan diduga akan melakukan aksi tawuran.
Lima ABG (Anak Baru Gede) yang diamankan tersebut adalah AB, 13, AK, 14, AF, 14, AM, 13, dan MD, 14, semuanya warga dari Semarang Utara. Menurut keterangan Kapolsek Semarang Utara, Kompol Johan Valentino mengatakan lima pelajar tersebut berhasil diamankan di sekitaran Kokrosono, Semarang Utara, Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 22.00
“Mereka masih pelajar semua, masih dibawah umur, kebanyakan dari Barutikung. Indikasi awalnya memang mereka mau tawuran tapi berhasil kita cegah,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (9/4/2020) kemarin.
“Awalnya itu mereka sempat mau ketemuan, sempat terjadi adu mulut di medsos, mau ketemuan di Hasanuddin. Terus merembet ke Kokrosono,” lanjut Kapolsek.
Mereka yang diamankan langsung dibawa ke Mapolsek Semarang Utara beserta barang bukti. Bahkan pihak orangtua dari mereka juga turut dipanggil untuk diberikan pengarahan. Setelah mendapat pembinaan, mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
“Saya panggil orangtuanya masing-masing dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatanya lagi. Sudah kita kembalikan ke orang tua masing masing. Sampai sejauh ini gak ada indikasi terlibat kejahatan yang lain,” jelasnya.
Informasi yang diperoleh, perkelahian ini antara kelompok remaja Barutikung dan Perbalan, Semarang Utara. Kanit Reskrim Polsek Semarang Utara, AKP Sarimin mengatakan, sempat terjadi aksi kejar-kejaran saat akan diamankan.
“Saat kami datang mereka bubar lalu kami kejar sebagian tertangkap di dekat jembatan Bendung Gerak banjir kanal barat. Dari tangan mereka kami juga menemukan dua senjata tajam jenis clurit dan tiga botol minuman keras,” bebernya.
Sarimin menjelaskan, penyebab perkelahian tersebut lantaran saat kelompok remaja Perbalan sedang asyik nongkrong di kampung mereka. Tiba-tiba datang sekelompok remaja dari Barutikung melintas sambil mengejek.”Sebenarnya mereka itu bukan gengster, melainkan sekelompok remaja nongkrong bareng, lalu ada persoalan sepele yakni saling ejek saja dan berujung perkelahian,” katanya.
Pihaknya berpesan kepada masyarakat utamanya orang tua untuk tidak bosan mengawasi dan menasihati anaknya. Selain itu, orangtua juga jangan hanya pintar menasihati tetapi harus memberikan contoh ke anaknya.”Apalagi di tengah wabah Corona yang belum ada obatnya ini. Lebih baik untuk selalu di rumah agar belajar dan belajar,” pungkasnya. (mha/bas)