RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pelebaran Jalan Sriwijaya tetap dilakukan pada 2020 ini. Saat ini, progress pelebaran Jalan Sriwijaya sudah masuk ke tahap lelang. Di lokasi, sejumlah alat berat sudah menggali dan meratakan lahan tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Sih Rianung mengatakan, pelebaran Jalan Sriwijaya tetap menjadi prioritas di 2020 ini. Meski di tengah pandemi Covid– 19, DPU Kota Semarang tetap akan meneruskan proyek pelebaran tersebut.
“Pelebaran jalur tersebut sangat diperlukan mengingat intensitas kendaraan yang melintas di Jalan Sriwijaya sangat tinggi. Jalan ini juga kerap krodit,” kata Anung – sapaan akrabnya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (7/4/2020).
Seperti diketahui, rencana pelebaran Jalan Sriwijaya menjadi dua jalur sudah ada sejak 2019 lalu. Sesuai jadwal, Maret kemarin memasuki tahap pemberkasan untuk lelang paket pekerjaan. Adapun jalur yang akan dibangun sepanjang 620 meter.
Dikatakan Anung, batas pengerjaannya mulai Jalan Pahlawan hingga ke Taman Singosari. Tujuannya, untuk mengurangi krodit arus lalu lintas, dan memaksimalkan potensi aset Pemkot Semarang di jalan tersebut, yakni eks Wonderia.
Setelah jalan dilebarkan, harapannya investor akan tertarik dengan lahan eks Wonderia. Namun begitu, lanjutnya, investor akan mulai masuk untuk melakukan penawaran pascapandemi Covid-19 ini berakhir. “Untuk itu, semua kita siapkan dahulu, seperti halnya pengerjaannya,” ujarnya.
Dikatakan Anung, saat ini tim dari DPU Kota Semarang sudah meratakan bangunan yang sebelumnya berdiri di jalur dua yang akan dibangun. Adapun jalur satu, yaitu Jalan Sriwijaya yang lama. Untuk jalur dua, persis di depan Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal sampai ke Taman Singosari. “Sudah kami bebaskan semua, jadi nanti langsung dikerjakan kalau sudah muncul pemenang lelangnya,” katanya.
Lebar jalur dua Jalan Sriwijaya mencapai 8 meter, sama dengan lebar jalur satu. Adapun pagu anggaran untuk paket pekerjaan Jalan Sriwijaya sebesar Rp 10 miliar. Dianggarkan menggunakan APBD murni Kota Semarang 2020.
Dijelaskan, sungai yang ada nantinya akan membelah dua jalur Jalan Sriwijaya. Untuk kanan dan kiri jalur juga akan dilengkapi trotoar. “Semoga cepat muncul pemenangnya dan akhir tahun ini bisa selesai dikerjakan,” harapnya.
Ia juga berharap, adanya pandemi Covid-19 ini tidak menghambat proses pengerjaan pelebaran Jalan Sriwijaya.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Joko Santoso. Dikatakan Joko, pelebaran Jalan Sriwijaya harus menjadi prioritas. “Pelebaran Jalan Sriwijaya sangat mendesak dan harus segera dikerjakan,” ujar Joko.
Apalagi, lanjutnya, kondisi lalulintas di jalur tersebut memang sangat padat. “Setelah badai korona berakhir, saya berharap langsung dikerjakan,” desaknya.
Pelaksanaannya juga harus sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat Kota Semarang. “Dengan seperti itu, tidak ada macet lagi di Jalan Sriwijaya,” katanya.
Dikatakan Joko, pelebaran Jalan Sriwijaya yang akan dilakukan pada 2020 ini merupakan tahap pertama. “Karena nanti ada pelebaran di sisi barat dan timur juga. Itu untuk tahap selanjutnya,” tuturnya.
Menurutnya, jika pelebaran jalan tidak dilakukan sampai mentok di sisi timur, maka akan ada penyempitan jalan. Dan itu berpotensi menimbulkan kemacetan arus lalulintas. (ewb/aro/bas)