RADARSEMARANG.COM, Semarang – Warnet game online di Jalan Seokarno Hatta disegel oleh petugas Satpol PP Kota Semarang, Sabtu (4/4/2020). Penyegelan tersebut lantaran rental masih tetap buka tidak memperhatikan aturan pemerintah untuk membatasi segala aktivitas yang berpotensi mengundang kerumunan masa.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan jika pihaknya beberapa hari yang lalu memperoleh laporan dari warga sekitarnya terkait aktivitas game online tersebut. “Kemarin kami lantas mengirim petugas untuk mengecek kebenaran informasi tersebut, ternyata benar dan kita segel,” ujar Fajar.
Penyegelan tersebut memang hanya bersifat sementara. Artinya jika pandemi Covid – 19 (Korona) berakhir, mereka dibebaskan untuk membuka usaha tersebut lagi. “Ini sifatnya sementara, sampai kapan, ya sampai ada pengumuman resmi lagi dari pemerintah,” tuturnya.
Dalam laporan warga, lanjutnya, tempat warnet game online tersebut memang kerap menjadi pusat berkumpulnya anak-anak usia SMP maupun SMA. Hampir setiap hari mereka berkumpul untuk bermain game.
Hal tersebut tentunya dikhawatirkan oleh warga sekitar, mengingat pandemi Korona sampai saat ini masih terjadi. Saat ditutup pun petugas mendapati lima anak seusia SMP dan SMA tengah asik bermain game.
Kemudian mereka diberikan arahan oleh petugas lalu diminta pulang ke rumah masing-masing untuk belajar secara online. Sementara penjaga warnet didata identitasnya. “Kita harus bergerak bersama memutus rantai penyebaran Korona dengan cara taati arahan pemerintah,” ujarnya.
Menurutnya, jika arena permainan seperti game online tersebut masih beroperasi menundang masa untuk untuk bergerombol, maka penyebaran virus akan terus meluas. “Karena kita tidak tahu siapa yang tertular,” katanya.
Dikatakannya, semua warnet game online maupun Playstation untuk mentaati aturan dan jangan main kucing-kucingan. “Karena tempat tersebut rata-rata buat bergerombol anak-anak sekolah yang seharusnya belajar di rumah via online. Kami Satpol PP Kota Semarang tidak rela kalau mereka diberi waktu belajar di rumah, malah bermain diluar,” katanya.
Lebih lanjut Fajar mengatakan, selain memantau arena permainan, pihaknya juga terus memantau PKL. Karena sesuai kesepakatan bersama, PKL tidak melayani makan di tempat.“Untuk PKL yang tidak mentaati kesepakatan, kita tindak tegas,” kata Fajar. (ewb/bas)