RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kapal pesiar CMV Columbus akhirnya berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (13/3/2020). Padahal sebelumnya kapal pesiar mewah ini ditolak sandar di Surabaya oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pemberian izin berlabuh itu tentu berbeda saat kedatangan kapal pesiar Viking Sun pekan lalu. Saat itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menolak kapal bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas. Kapal tersebut pun berada beberapa jam di tengah laut untuk menjalani pemeriksaan. Belakangan kapal tersebut diizinkan untuk bersandar mengisi logistik, namun para awak kapal dan penumpang dilarang untuk turun.
Dari informasi yang diperoleh RADARSEMARANG.COM, kapal pesiar CMV Columbus membawa total 1.044 penumpang termasuk kru 624 orang. Sebelum tiba di Semarang, kapal tersebut berada di Lombok. Sedianya kapal juga akan bersandar di Surabaya, namun urung dan langsung menuju ke Semarang. Kapal tiba pukul 06.00, namun para penumpangnya baru turun sekitar pukul 11.50.
Mereka diwajibkan melakukan pemeriksaan oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebelum kapal berlabuh. Para turis tersebut kemudian melewati pintu kedatangan internasional dan terlebih dahulu melalui thermal scan. “Hasil pemeriksaan clear, tidak ada yang positif (virus korona),” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Emas Semarang dr Ariyanti.

Dikatakan, penumpang kapal pesiar berbendera Bahama itu berasal dari Italia, Jerman, Inggris, Perancis, Australia dan beberapa negara lainnya. Hasil pemeriksaan bersih dari virus korona. “Sudah kami periksa dan tidak satu pun dari penumpang MV Columbus yang terjangkit virus korona. Semua dalam keadaan sehat,” ujarnya,
Branch Manager Nusantara Tour Anik Ningtyas Suryani menambahkan, ribuan WNA tersebut akan melakukan kunjungan di tiga tempat di Jawa Tengah, yaitu Kota Semarang, Ambarawa, dan Magelang. Pihaknya telah menyiapkan 10 bus pariwisata dan enam shuttle bus untung mengangkut ribuan turis asing tersebut. “Ada yang city tour di Kota Semarang, main ke Mal Ciputra, ada yang ke Museum Kereta Api Ambarawa dan ke Candi Borobudur Magelang,” jelasnya.
Terkait perizinan, Anik menambahkan seluruh pengelola tempat wisata yang dikunjungi oleh penumpang kapal pesiar asal Australia ini telah memberikan izin kunjungan. Setelah dari Semarang, rencananya akan melanjutkan kunjungan ke Jakarta. Namun dari pihak sana belum memberikan informasi apakah diizinkan berlabuh atau tidak. Sebelumnya, kapal pesiar ini sempat berlabuh di Lombok. Namun saat akan berlabuh di Surabaya, tidak diizinkan akhirnya langsung menuju Semarang. “Dari Kota Darwin Australia, ke Benoa Bali, lalu Lombok. Di Surabaya tidak boleh, langsung Semarang. Karena Surabaya tidak boleh, di Lombok dua hari,” jelas Anik. (ifa/aro/bas)