RADARSEMARANG.COM, Semarang – Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang terdampak merebaknya virus korona. Selama kurun waktu Januari sampai Maret, jumlah penumpang internasional turun 23 persen. Akibatnya PT Angkasa Pura (AP) I mengalami kerugian sebesar Rp 207 miliar.
“Penurunan 23 persen itu, kerugiannya Rp 9 miliar. Namun kerugian corporate hingga Rp 207 miliar dalam tiga bulan terakhir. Bahkan untuk logistik juga turun 15 persen,” kata General Manager (GM) Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani, Hardi Ariyanto, usai melakukan pemeriksaan terhadap penumpang domestik, Rabu (11/3/2020).
Terkait pengurangan frekuensi penerbangan, Hardi mengakui, ada penutupan penerbangan keluar seperti Semarang-Jeddah. “Untuk jamaah umrah yang sedianya diberangkatkan dalam seminggu tiga kali ini, sementara ini belum ada perizinan,” katanya.
Namun, kalau pesawat dari Semarang ke Malaysia atau Singapura tidak masalah. Namun jumlah penumpangnya menurun tajam hingga 12 persen. “Dibanding dengan 2019 selama Januari-Maret ini, penumpang mencapai 541 ribu. Tapi tahun 2020 ini, turun menjadi 449 ribu,” katanya.
Untuk mengantisipasi adanya virus korona, pihak AP I memberikan pelayanan kebersihan kepada masyarakat dengan sanitation di lantai 1 sampai 3. Harapannya agar masyarakat tidak terjangkit korona, khusus bagi pengantar atau penjemput atau pengguna jasa lainnya.
“Kami sangat mendukung KKP yang memberikan pemeriksaan penumpang. Terutama yang suhu badannya di atas 38 derajat celcius akan diberikan pengawasan khusus dan akan disendirikan. Bahkan, dilakukan pemeriksaan khusus oleh KKP apabila dinyatakan terjangkit,” jelasnya.
Selain itu, AP I akan melakukan penyemprotan disinfeksi (penyemprotan cairan khusus) setiap pagi, siang dan sore di tempat duduk atau tempat berkumpulnya penumpang. Bahkan dilakukan pemeriksaan terhadap penumpang internasional yang sudah berjalan selama tiga bulan ini. Sedangkan untuk domestik sudah dilakukan sejak tiga hari lalu.
Pemeriksaan dilakukan dengan peralatan thermal gun termasuk juga thermal scanner yang dipasangkan baik kedatangan maupun keberangkatan domestik. Untuk penerbangan Internasional, ada tiga negara yang dibatasi dan akan dikembalikan atau dideportasi, yaitu dari negara Italia, Iran dan Korea Selatan. “Untuk tiga negara ini, kami bekerjasama dengan Imigrasi dan Bea Cukai yang akan memberikan tindakan khusus administrasi untuk dikembalikan,” katanya.
Meski begitu, selama ini belum ada yang dideportasi, baik penerbangan Internasional dari Singapura, Malaysia yang mendarat di Bandara A Yani. “Pemeriksaan sejak 30 Januari kemarin sampai dengan Maret belum ditemukan,” tambahnya. (hid/ida/bas)