RADARSEMARANG.COM, Semarang – Anak-anak rentan terkena penyakit kanker. Data Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) tercatat pasien penyakit mematikan ini di Kota Semarang berjumlah 195 anak. Usia penderita mulai 0-18 tahun. “Yang paling banyak diderita oleh anak-anak adalah kanker darah atau leukimia, kanker nasofaring, retinablastoma atau kanker mata, tumor otak, kanker otot, dan lain-lain,” papar Ketua Cabang YKAKI Kota Semarang Vita Mahaswari di sela acara “Berani Gundul” yang digelar di Atrium Java Supermal Semarang, Selasa (10/3/2020).
Perempuan 43 tahun ini mengatakan, berbagai upaya dilakukan YKAKI untuk pengenalan gejala dini kanker pada anak. Salah satunya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, yakni dengan melakukan sosialisasi dan edukasi dalam mendeteksi gejala dini kanker pada anak.
Dikatakan, kegiatan “Berani Gundul” dengan hastag #beranigundul2020 itu digelar untuk mengajak masyarakat memberikan dukungan dengan potong rambut gundul untuk anak penderita kanker. “Program tahunan ini selalu memiliki tujuan yang sama, yaitu menggugah simpati dan empati masyarakat untuk support anak-anak penderita kanker. Kebetulan Semarang menjadi kota terakhir roadshow yang diadakan YKAKI pusat,” tuturnya.

Melalui acara yang dihadiri MC Indra Bekti tersebut, ia berharap masyarakat semakin peduli terhadap anak penderita kanker. “Bahwa kanker pada anak masih bisa diupayakan untuk sembuh, masih punya semangat untuk memperjuangkan. Dengan cukur gundul bisa supporting secara psikologis untuk anak-anak yang sedang menjalani kemoterapi,”paparnya.
Ira Sulistiyo, pendiri dan Ketua YKAKI Pusat mengatakan, memperingati Hari Kanker Anak Internasional setiap 15 Februari, pihaknya berharap masyarakat turut memberikan dukungan kepada anak penderita kanker. “Yang kami inginkan, masyarakat tahu bahwa kanker pada anak bisa disembuhkan dan tidak menakutkan,”papar Ira.
Ia menambahkan, Semarang adalah kota terakhir dalam rangkaian acara #beranigundul2020. Selain Semarang, kegiatan serupa digelar di Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, Manado, Makassar dan Pekanbaru. “Antusias masyarakat Kota Semarang sangat luar biasa. Bertambah dari tahun ke tahun. Ini membuktikan Semarang sangat perhatian terhadap anak penderita kanker,”katanya. (avi/aro/bas)
