RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 1.200 penumpang kapal pesiar Viking Sun yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dilarang turun dari kapal, Kamis (5/3/2020). Pelarangan itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona.
Praktis, semua penumpang kapal yang sudah bersandar sejak pukul 06.00 tersebut tetap bertahan di atas kapal. Padahal sedianya mereka akan berkeliling di Kota Semarang dan sejumlah destinasi wisata di Jateng kemarin hingga hari ini. Bahkan, sebanyak 29 unit bus yang sudah dipersiapkan untuk mengangkut rombongan wisatawan asing tersebut akhirnya kembali dalam keadaan kosong.
Selain di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kapal pesiar berbendera Norwegia itu akan bersandar di Surabaya dan Bali. Tetapi, dari informasi yang didapat, di Kota Surabaya juga ditolak oleh wali kota setempat, sehingga akan langsung berlayar ke Bali.
Kepala Dinas Kesehatan kota Semarang dr Mochamad Abdul Hakam mengatakan, di Pelabuhan Tanjung Emas, kapal bersandar sampai pukul 18.00. Kemarin, sejumlah kru kapal dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Semarang.
Petugas KKP terdiri atas tiga tim berjumlah 20 orang. Tak hanya itu, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga telah menyiapkan tim medis. Mereka berasal dari empat rumah sakit, yakni RST Bhakti Wira Tamtama, RS Panti Wilasa, RSJ Amino Gondohutomo, dan RS Bhayangkara.
“Mereka akan mem-back-up KKP jika ada yang kemungkinan sakit atau bagaimana. Seandainya ditemukan penumpang yang dicurigai terjangkit Covid-19, mereka tidak boleh turun semuanya,” katanya.
Nyoman Sudirman dari Biro Perjalanan Destination Asia mengatakan, seluruh penumpang kapal pesiar tidak diizinkan turun, sehingga sebagai tour operator dirinya hanya bisa mengikuti ketentuan pemerintah tersebut. “Yang jelas operasional sudah dibatalkan semuanya. Jadwal tour di Kota Semarang juga dibatalkan,” ujarnya.
Bahkan, pihaknya juga telah membatalkan 29 bus yang rencananya untuk mengakut para wisatawan manca tersebut. “Bus sudah kembali ke Jogja,” katanya.
Praktis, akibat pembatalan itu, pihaknya terancam merugi. Sebab, biaya yang harus dikeluarkan hampir Rp 82 juta. Pihaknya akan melakukan negoisasi dengan vendor-vendor yang menyediakan paket tour. Rencananya, kata dia, penumpang kapal yang ikut tour sebanyak 700 orang. Mereka berasal dari Amerika,dan sejumlah negara Eropa. “Rencana awal dari Semarang ke Candi Gedongsongo, dan besoknya ke Candi Borobudur. Semua dibatalkan,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan respon penolakan terhadap kapal pesiar Viking Sun yang hendak bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (5/3/2020). Penolakan tersebut ditegaskan melalui surat resmi bernomor No.B/121,443/220 yang ditujukan kepada otoritas Pelabuhan Tanjung Emas. Langkah Hendi –sapaan wali kota—sebagai antisipasi penyebaran virus korona (Covid – 19).
Hendi mengatakan, penolakan kapal pesiar Viking Sun bersandar untuk meminimalisasi potensi kontaminasi dari segala sumber yang terinfeksi serta untuk melindungi warga. “Karena itu, semua penumpang kapal pesiar Viking Sun beserta seluruh kru tidak diizinkan turun di Kota Semarang,” tegas Hendi.
Di dalam surat sebenarnya juga sudah ditegaskan Hendi, yaitu terkait pedoman kesiapsiagaan terhadap Covid-19 dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Di mana sesuai dengan pedoman kesiapsiagaan itu, seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala disebut Orang Dalam Pemantauan. Selain itu, hasil konsultasi dengan Forkopimda dan pakar kesehatan, perlu dilakukan uji laboratorium terhadap penumpang sekitar dua hari. “Untuk meminimalkan potensi kontaminasi dan segala sumber terinfeksi serta demi melindungi warga Kota Semarang, maka kapal pesiar Viking Sun beserta seluruh penumpang dan kru tidak diizinkan bersandar dan turun di Kota Semarang,” katanya.
Hendi menerangkan, jika dirinya mengirimkan surat tersebut ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Emas. Juga ke kantor Imigrasi Tanjung Emas, PT Pelabuhan Indonesia III Regional Jawa Tengah, dan ditembuskan ke Dirjen Perhubungan Laut dan kepolisian, serta Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Sebenarnya, lanjut dia, tidak hanya Kota Semarang saja yang melakukan penolakan kedatangan kapal pesiar sejak isu korona. Selain Semarang, Kota Surabaya pun menolak kapal Viking Sun bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Terpisah, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah mencatat, hingga kini sudah ada empat kapal pesiar yang batal berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Empat kapal tersebut adalah Artania yang dijadwalkan berlabuh pada 24 Februari, Aida Vita pada 26 Februari, dan dua kapal pesiar Viking Sun yang masing-masing dijadwalkan berlabuh pada 26 dan 27 Februari.
Tanti Apriani, Kasi Pengembangan Pasar Disporapar Jateng mengatakan, semua pembatalan empat kapal tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran virus korona. Ia mengatakan, dampak korona ini memang mulai dirasakan Jateng dari sisi pariwisata. Terutama berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. ”Sudah dirasakan dengan adanya pembatalan kapal pesiar yang dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas. Totalnya ada empat kapal pesiar,” ujarnya kepada koran ini.
Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan jumlah kunjungan, baik dari pintu masuk bandara Ahmad Yani dan Adi Soemarmo maupun Pelabuhan Tanjung Emas. Begitu juga di kantong-kantong wisatawan mancanegara seperti Borobudur, Prambanan dan Karimunjawa,” jelasnya kepada koran ini.
Sebelumnya, Kepala Disporapar Jawa Tengah Sinoeng N. Rachmadi menargetkan akan ada 28 kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sepanjang 2020. Jumlah tersebut meningkat dibanding jumlah kapal pesiar yang berlabuh pada 2019, yaitu 24 kapal.
”Kunjungan kapal pesiar pertama di tahun 2020 membawa 1.238 wisatawan dari Eropa. Kunjungan pertama ini menjadi harapan kami untuk menyambut wisman berikutnya,” ujarnya saat menyambut wisman yang yang turun dari kapal pesiar MV Aidavita di awal 2020.
Dengan batalnya empat kapal pesiar berlabuh, total pada 2020 baru ada tiga kapal pesiar yang merapat di pelabuhan Semarang. Yaitu Aida Vita, Seven Seas Voyager, dan Vasco de Gama. Masing-masing pada 15 Januari, 14, dan 22 Februari dengan total membawa sebanyak 2.587 penumpang. (hid/ewb/sga/aro/bas)