Banyak Truk Tak Gubris Aturan Tonase

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Meski sudah diberlakukan pembatasan untuk tonase tertentu, tetap saja masih banyak kendaraan berat yang melanggar kebijakan tersebut. Data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang menyebutkan, sejak diberlakukannya kebijakan pembatasan tonase tertentu dua minggu lalu, ratusan kendaraan masih melanggar. Setiap harinya lebih dari 50 kendaraan dengan tonase melebihi 2.770 kilogram ditilang oleh jajaran Dishub Kota Semarang bekerjasama dengan Satlantas Polrestabes Semarang.

Kepala Dishub Kota Semarang Endro P Martanto menuturkan, pembatasan bagi kendaraan bertonase melebihi 2.770 kilogram sebenarnya sudah diberlakukan pada jam-jam tertentu. “Pada pukul 05.00-09.00 dan pukul 15.00-19.00 WIB namun masih saja banyak kendaraan berat yang melanggar adanya rambu-rambu yang sudah kami pasang,” kata Endro, Kamis (5/3/2020).

Rambu-rambu tersebut sudah dipasang di pertigaan Krapyak dan pintu masuk tol Krapyak. Selain itu pemberitahuan melalui spanduk juga sudah banyak disebar di sepanjang jalan dari arah Tugu menuju wilayah kota. Kebijakan pembatasan tonase tersebut bisa dimungkinkan akan dipermanenkan sembari menunggu selesainya proyek pengerjaan pelandaian Simpang Hanoman. Pemasangan rambu larangan kendaraan tonase tertentu melintas sebenarnya ada korelasinya dengan pelandaian Simpang Hanoman.

Selama ini Simpang Hanoman menjadi blank spot bagi kendaraan tonase berat yang melintas dari arah barat menuju kota. Tanjakan yang curam dan turunan simpang Hanoman yang relatif pendek membuat banyak kecelakaan terjadi di jalur tersebut.“Karenanya kita berikan rambu batasan kendaraan tonase tertentu untuk tidak melintas ke arah kota namun langsung masuk tol krapyak,” ujarnya.

Pantauan di lapangan, sampai Kamis (5/3/2020) Sore pun masih banyak kendaraan tonase di atas 2.770 kilogram yang hendak nekat melintas. Namun, petugas dari Dishub Kota Semarang dari jauh sudah menghentikan kendaraan tersebut untuk diarahkan masuk ke Tol Krapyak. “Sejak diberlakukan memang sudah dimulai penindakan (penilangan),” katanya. (ewb/ton/bas)