RADARSEMARANG.COM, Semarang – Ratusan calon jamaah umrah asal Kota Semarang dan sekitarnya gagal berangkat ke Tanah Suci dalam waktu dekat. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi menyetop sementara kedatangan semua jamaah umrah dari luar negaranya. Penghentian ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona (Covid-19). Dampak adanya penghentian sementara ini, salah satu biro umrah terbesar di Kota Semarang Fatimah Zahra akan melakukan penjadwalan ulang pemberangkatan calon jamaah umrah.
CEO Fatimah Zahra Mochamad Rifqi Azady mengaku mendapat kabar itu pada Kamis (27/2/2020) pukul 04.00. Saat itu, ia sedang membuka layanan e-visa. “Memang kabarnya masih hangat. Karena kami juga menerima kabar itu tadi pagi (kemarin) pukul 04.00. Jadi, kami belum bisa mengukur apa dampaknya,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM saat ditemui di kantornya Jalan MH Thamrin, Semarang, Kamis (27/2/2020).
Ia mengatakan, saat ini yang dilakukan baru berkomunikasi dengan pihak maskapai penerbangan, hotel, dan semua yang terkait dengan pelayanan pemberangkatan jamaah umrah. Sementara ini, lanjut dia, tercatat ada 90 orang yang sebenarnya akan berangkat dalam waktu dekat.
“Jadwal terdekat Sabtu besok (29/2/2020). Kami bertindak cepat dengan langsung berkoordinasi dengan pihak penerbangan yang bekerja sama dengan kami. Supaya jamaah cepat mendapat konfirmasi dari kami,” tuturnya.
Hasil koordinasinya, penerbangan ke Saudi untuk 90 orang tersebut dilakukan opsi postpone. Fatimah Zahra akan melakukan penjadwalan ulang pemberangkatan mereka.
Rifqi melanjutkan, kemungkinan 45 orang calon jamaah umrah yang dijadwalkan berangkat pada 2 Maret 2020 mendatang juga akan kena reschedule. “Sebab, kami belum mendapat informasi berapa lama penutupan ini. Waktu reschedule tentu akan dapat kami keluarkan setelah Pemerintah Arab Saudi membuka kembali,” bebernya.
Ia menambahkan, bagi calon jamaah umrah yang ingin membatalkan pemberangkatannya (refund), pihaknya akan mengembalikan 100 persen biaya umrah tanpa potongan apapun. “Itu sudah jadi risiko dan komitmen kami. Silakan datang ke kantor kami. Syaratnya, visa belum jadi. Jika sudah, kami hanya bisa memberi opsi reschedule,” ucapnya.
Calon jamaah umrah asal Plamongan Indah, Sri Maryati, kemarin datang ke kantor Fatimah Zahra menanyakan nasib keberangkatannya. Ia mengatakan, akan berangkat bersama suaminya pada April 2020 mendatang.
“Dari pihak Fatimah Zahra belum bisa memberi kepastian, karena sampai kapan penutupan ini dilakukan juga belum mereka ketahui,” katanya.
Ia mengaku kecewa jika harus ditunda. Sebab, ia sudah mengatur jadwalnya sedemikian rupa baik sebelum maupun sesudah umrah. “Tapi ini di luar kendali biro. Jadi, saya juga tak bisa menyalahkan. Kami pasrahkan saja pada Fatimah Zahra,” katanya.
Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (AMPHURI) Jateng-DIJ Endro Dwi Cahyono meminta masyarakat yang akan melaksanakan ibadah umrah agar tetap tenang. Pihaknya akan mencari solusi agar jamaah dan biro umrah tidak merugi karena dampak pelarangan sementara ke Arab Saudi.
Pria asal Pati ini mengatakan, untuk masyarakat yang hendak berangkat ibadah umrah agar tetap tenang. Permasalahan pelarangan sementara ini adalah secara global. Bukan hanya Indonesia saja. “Untuk masyarakat bahwa tetap tenang. Karena ini masalah global. Pembatalan itu juga karena dari kerajaan Arab Saudi tidak menerima sementara jamaah umrah untuk antisipasi virus korona,” ujarnya.
Menurut anggota DPRD Jateng ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait dengan pelarangan tersebut. Dia berharap agar nantinya masyarakat dan travel umrah ini tidak ada yang dirugikan. “Kita bersama-sama antisipasi jangan sampai ada yang dirugikan. Artinya, kalau dibatalkan saat ini diupayakan ada keberangkatan sampai nanti dibuka,” katanya.
Diakui, hingga Kamis siang kemarin, sudah ada ribuan pembatalan pemberangkatan jamaah umrah. Meskipun demikian, ada keberangatan jamaah umrah pada Rabu (26/2/2020) malam. “Untuk hari ini (kemarin) sudah ada yang dibatalkan,” ujarnya.
Ditambahkan, pelarangan sementara ke Arab Saudi ini berlaku bukan hanya untuk umrah saja. Melainkan juga menghentikan visa kunjungan dan juga visa ziarah. Pelarangan ini, kata dia, untuk mengantisipasi virus korona. Sampai kapan pelarangan ini, tambah dia, hingga kini belum mengetahui secara pasti. (nra/hid/aro/bas)