28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Kampanyekan Ecobrick di Dunia, Beri Pelatihan di Purwoyoso RW 10

Ani Himawati dan Russel Maier, Suami Istri Penemu dan Pegiat Ecobrick

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, – Plastik menjadi ancaman bagi setiap negara. Penggunaan yang semakin meningkat setiap tahunnya tidak diimbangi dengan pengelolaan limbah yang ada. Padahal plastik memerlukan waktu ribuan tahun untuk dapat terurai dengan sendirinya. Hal tersebut yang menggugah hati seorang Russel Maier dan Ani Himawati untuk mulai melakukan langkah nyata mengurangi sampah plastik dengan ecobrick.(DEWI AKMALAH, Radar Semarang).

SUARA lantang dan bersemangat terdengar dari Balai RW 10 Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Sayup-sayup terdengar suara wanita tengah memberikan instruksi mengenai pengelolaan sampah plastik untuk menjadi ecobrick. Tak lama kemudian terdengar suara pria yang tidak fasih berbahasa Indonesia masih dengan pembahasan yang sama. Setelah koran ini mendekat barulah terlihat ada sepasang suami istri penemu dan penggiat ecobrick terkenal di dunia, Ani Himawati dan Russel Maier.

Ani Himawati sendiri merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Russel Maier merupakan warga negara Kanada yang memiliki kepedulian terkait isu lingkungan, terutama sampah plastik. Mereka telah mengabdikan diri selama kurang lebih 15 tahun untuk menggiatkan semangat pengelolaan sampah plastik menjadi ecobrick. Tidak hanya di Indonesia, namun juga negara lainnya di berbagai belahan dunia.

Ani –sapaan akrabnya—bercerita, dirinya memang memiliki latar belakang yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat. Ia yang dulu kuliah jurusan Antropologi sudah terbiasa berhubungan dengan masyarakat. Belum lagi dirinya yang aktif bergerak di berbagai LSM membuatnya paham dan mengerti permasalahan yang ada di dalamnya. Termasuk masalah sampah plastik tersebut. Ia pun tergerak untuk dapat menyelesaikan masalah sampah plastik, namun dengan basis pemberdayaan masyarakat. Dan secara kebetulan dirinya bertemu dengan seorang Russel Maier yang notabene memiliki ketertarikan yang sama untuk mengurangi adanya limbah plastik di alam.

“Maier sendiri yang menemukan ecobrick. Dan dia sudah memulai gerakan terlebih dahulu di Filipina. Setelah ketemu ternyata kita memiliki persamaan pandangan bahwa membakar sampah plastik bukan solusi. Namun dengan ecobrick-lah solusi yang tepat untuk sampah plastik,” ujarnya saat memberikan pelatihan ecobrick di RW 10 Kelurahan Puwoyoso, Ngaliyan, Semarang, Selasa (25/2) lalu.

Dengan persamaan visi dan misi, keduanya akhirnya memutuskan untuk mengampanyekan gerakan ecobrick. Mereka mendirikan sebuah organisasi Global Ecobrick Alliance. Organisasi tersebut menjadi wadah bagi sesama pegiat ecobrick di seluruh dunia untuk berbagi mengenai perkembangan dan semangat mengurangi sampah plastik di masing-masing negara. Bahkan mereka pun sering diundang ke berbagai negara untuk memberikan pelatihan dan pemahaman apa itu dan bagaimana cara membuat ecobrick yang baik dan benar. Karena sering bersama, keduanya pun akhirnya menikah.

“Kami sudah keliling Eropa, Amerika, Asia, Afrika, dan Australia untuk memberikan seminar mengenai ecobrick. Dan saya melihat semakin lama semakin banyak masyarakat dunia yang sadar bahwa ecobrick sangat perlu untuk mengurangi sampah plastik tanpa menimbulkan masalah lainnya,” lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga dapat memantau seberapa banyak sampah plastik di dunia yang telah dimanfaatkan menjadi ecobrick. Melalui aplikasi dan website mereka di www.ecobricks.org , dirinya dapat melihat perkembangan ecobrick di berbagai negara. Termasuk Indonesia. Ia mengaku bangga, negaranya menjadi peringkat ketiga dalam jumlah pegiat ecobrick yang aktif untuk melaporkan jumlah ecobrick yang dibuat. Meskipun masih kalah dari Inggris yang menduduki peringkat pertama, namun hal tersebut patut disyukuri. Sebab, Indonesia menjadi salah satu negara yang masyarakatnya telah memiliki kesadaran untuk mengelola sampah plastik.

“Tadi saya ke Kelurahan Purwoyoso RW 10 ini banyak sekali ibu-ibu yang bangga memamerkan hasil ecobrick. Mereka berkumpul bersama guyub rukun untuk membuat ecobrick. Senang sekali saya melihatnya lebih dari ketika saya mendapat gaji ,” katanya sambil tertawa.

Ia melanjutkan, sebenarnya mengurangi plastik bukanlah tujuan utama dari gerakan ecobrick. Namun dirinya lebih menekankan adanya gerakan pemberdayaan masyarakat di mana ecobrick dapat membuat mereka berkumpul dan berkarya besama. Karena itu, dirinya mendorong masyarakat untuk sedikit demi sedikit belajar bagaimana cara membuat ecobrick. Sehingga secara bersama-sama gerakan tersebut dapat berjalan secara masif dan memberikan dampak signifikan penggurangan limbah plastik.

“Tidak usah terburu-buru. Santai saja. Kalau ada waktu luang mereka bisa membuat ecobrick. Saya saja sebulan hanya bikin dua. Kalau memang pingin cepat ikut workshop seperti di RW 10 Kelurahan Puwoyoso ini. Yang penting ada niat dan kesungguhan untuk mengurangi sampah plastik,” ujarnya.

Ketua Program Kampung Iklim Purwoyoso Kepedulian Lingkungan Bakti Persada Indah (Proklim Purwokeling BPI) RW 10 Kelurahan Puwoyoso yang juga trainer ecobrick Eko Gustini Wardani mengaku senang dengan kedatangan suami istri penemu dan pegiat ecobrick di kampungnya. Hal tersebut dimanfaatkan warganya untuk mendapat pengetahuan lebih mendalam mengenai ecobrick dari ahlinya. Sehingga mereka dapat semakin termotivasi dan bersemangat untuk terus menggiatkan gerakan ecobrick.

“Warga bisa tanya jawab berbagai hal soal ecobrick. Jadi, pengetahuan warga semakin banyak. Termasuk ecobrick juga bisa dibuat dari kain yang berbahan plastik seperti polyester,” ujarnya.

Ia berharap gerakan ecobrick tersebut tidak berhenti di kampungnya saja. Namun dapat menyebar ke seluruh kelurahan lain. Bahkan dalam lingkup lebih besar, yakni Kota Semarang, Jawa Tengah bahkan skala nasional.

“Terima kasih sudah berkunjung kemari dan melihat hasil ecobrick warga. Semoga kami bisa menginspirasi masyarakat lainnya untuk bergabung bersama menyukseskan gerakan ecobrick demi lingkungan yang lebih baik,”harapnya. (*/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya