RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa terjadi di sebuah gang di Jalan Sriwibowo VIII Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan, Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 13.15 WIB. Seorang pengendara motor tewas tertimpa truk molen yang diduga mengalami rem blong.
Korban adalah Yatno alias Landak, warga Jalan Borobudur Barat Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan. Tubuh dan sepeda motor Honda Supra yang dikendarai korban tertimpa bodi depan truk molen yang dikemudikan Teguh Suryono, warga Kadek Kadilangu Kangkung kabupaten Kendal.
Saksi mata dilokasi kejadian, Ahmad, mengatakan truk molen tersebut melintas dari arah Barat ke Timur menuju keluar Kawasan Industri Candi (KIC) Ngaliyan melaju dengan kecepatan tinggi. Truk tersebut melaju hilang kendali kemudian menabrak dump truk yang juga melaju di depannya hendak belok ke kiri menuju Jalan Gatot Subroto.
“Saya sama teman-teman pas duduk di warung, truk itu saya lihat dari atas kenceng, sampai situ nabrak bagian kiri dump truk,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Lolos menabrak dump truk, truk molen tersebut masih terus melaju keluar KIC, hingga menyeberang jalan menabrak gapura gang masuk Jalan Sriwibowo VIII. Setelah sepuluh meter menabrak gapura lalu terguling. Nahasnya, dari arah berlawanan melintas korban yang memboncengkan istrinya.”Pengendara motor itu pas mau keluar gang, nah waktu terguling itu langsung menimpa korban yang masih diatas motor,” jelasnya.
Pengendara tewas ditempat sedangkan istri korban selamat dari kejadian ini karena berhasil menyelamatkan diri sebelum truk tersebut terguling dan menimpa suaminya yang masih diatas kendaraan. “Istrinya tadi disitu juga histeris. Jadi dia sempat ditarik sama orang disitu. Kalau korban tidak bisa nyelamatkan diri,” pungkasnya.
Tubuh korban baru berhasil dievakuasi oleh petugas Basarnas kurang lebih 60 menit setelah kejadian. Selanjutnya, korban dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang menggunakan mobil ambulans guna keperluan lebih lanjut. Sementara, bangkai truk masih dilokasi kejadian menunggu dilakukan evakuasi. (mha/bas)