RADARSEMARANG.COM, SEMARANG, – Populasi kera ekor panjang di objek wisata Goa Kreo terus bertambah. Kini jumlahnya mencapai ribuan. Pengelola terus memikirkan langkah untuk mengendalikan jumlahnya.
Kepala UPTD Kreo dan Agrowisata Mamit Sumitra mengatakan, wacana pengendalian populasi kera di Goa Kreo sedang terus dibicarakan. Terkait hal itu pihaknya tak bisa bergerak sendiri. Sebab di sekitar kawasan Goa Kreo juga terdapat Waduk Jatibarang yang tanggung jawabnya ada di tangan BBWS Pemali Juana.
“Pembangunan waduk itu praktis memangkas habitat kera. Membuat antara laju populasi kera dengan habitat tak seimbang. Kami dengan BBWS sudah melakukan pertemuan, namun masih dalam tahap mencari formulasi yang tepat,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (17/2).
Ia menambahkan, perlu dilakukan kajian mendalam terkait pengendalian populasi kera di Goa Kreo. Tak bisa asal mengurangi atau menempuh cara-cara yang tidak ramah. “Karena itu kami butuh waktu untuk terus mengkaji soal ini. Tentu kami akan libatkan pihak yang berkait dengan urusan ini,” imbuhnya.
Di satu sisi, keberadaan kera ekor panjang menjadi salah satu yang ditawarkan untuk pengunjung. Di sisi lain, jumlahnya yang makin banyak tak jarang membuat pengunjung terganggu.
Kepala Staf UPTD Kreo Sugino menuturkan, jumlah kera yang terlalu banyak sering meresahkan pengunjung. Tak hanya merampas makanan yang dibawa pengunjung, kini mereka juga sering merusak barang-barang milik pengunjung. “Yang sering terjadi, jok motor pengunjung dirobek. Bahkan helm dan kaca spion baik motor maupun mobil pernah sampai dirusak,” bebernya.
Hal itu sering menjadi komplain pengunjung ke pengelola. Menurut Sugino, jika itu terjadi pengelola terpaksa mengganti. “Ke depan kami akan perketat penjagaan di lahan parkir. Agar hal semacam itu tidak lagi terjadi,” pungkasnya. (nra/ida)