27.2 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Tingkat Konsumsi masih Rendah

Pusat Sediakan Instrumen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM,  SEMARANG – Jawa Tengah memiliki potensi industri manufaktur dan ekspor yang cukup kuat. Bahkan capaiannya melebihi nasional. Keduanya perlu didorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju 7 persen.

Hanya saja, menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kedua hal ini tidak cukup untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah karena konsumsi di Jawa Tengah masih rendah. Untuk itu, Pemprov Jateng, harus kreatif dan inovatif meningkatkan konsumsi masyarakat.

”Beberapa faktor yang dapat dilakukan di Jawa Tengah adalah dengan memaksimalkan sektor pariwisata. Seperti Borobudur, harus bisa menjadi pusat yang memiliki hubungan dengan ekonomi di daerah,” ujarnya.

Selain itu, ia tambahkan, Kawasan Industri Kendal dan Brebes, harus dapat dijadikan percontohan. Harus dijadikan brand image untuk menjadi daya tarik investasi. ”Ini perlu kerjasama Pak Ganjar dengan seluruh kepala daerah yang lain,” terangnya saat berkunjung ke Semarang, belum lama ini.

Dalam hal ini, Menkeu mengatakan bahwa pemerintah pusat akan memberikan dukungan kepada Jawa Tengah. Salah satunya adalah memfasilitasi dengan sejumlah instrumen yang dapat dimanfaatkan daerah.

Melalui pemanfaatan instrumen yang ada, ide-ide yang ada di Jawa Tengah diharap tidak akan terkurung oleh keterbatasan anggaran APBD.

”Pemerintah pusat banyak sekali instrumen untuk melatih. Ada kartu pra kerja. Kalau mau membangun tenaga kerja skilful itu bisa digunakan. Dan masih banyak instrumen lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Jawa Tengah akan terus berlari mengoptimalkan potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonom 7 persen. Menurutnya, optimalisasi APBD untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi memang tidak akan cukup. Untuk itu, bantuan dari pemerintah pusat dan sumber keuangan lain menjadi penting untuk digarap.

”Pola pembiayaan KPBU akan kami optimalkan. Obligasi kami masih menunggu dari DPRD, kami harap Jateng menjadi provinsi pertama yang pecah telur soal ini,” ujarnya. (sga/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya