RADARSEMARANG.COM, SEMARANG, -Wilayah Semarang atas merupakan daerah resapan. Karena itu, warga maupun pengembang dalam melakukan pembangunan harus memperhatikan lingkungan dan mempertahankan penghijauan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kepada warga Kelurahan Gondoriyo usai menggelar jalan sehat, Selasa pagi (11/2) kemarin. Pembangunan yang dibarengi dengan penataan drainase dan pengijauan menjadi salah satu upaya jitu dalam mencegah banjir dan tanah longsor.
Menurutnya, Kelurahan Gondoriyo termasuk kawasan Semarang atas dan berfungsi sebagai daerah resapan air, harus dijaga dengan tetap mempertahankan pepohonan hijau. “Gondoriyo ini termasuk kawasan Kota Semarang atas, udaranya segar, sebagai daerah resapan harus dijaga. Jangan sampai pembangunannya dilakukan secara membabi buta,” pesan Hendi, sapaan akrabnya.
Wali kota pun menjelaskan jika wilayah Semarang bawah akan terdampak banjir, jika pohon-pohon di kawasan Semarang atas habis karena banyak ditebang. Hendi pun menyampaikan apresiasinya karena di Perumahan Beringin Forest Park yang menjadi lokasi jalan sehat masih banyak pepohonan besar, termasuk pohon durian yang menarik perhatiannya. “Alhamdulillah tidak hanya rumah tetapi masih banyak pohon. Apalagi ada pohon durian besar ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga berpesan kepada warga untuk banyak menanam pohon dalam menghadapi musim penghujan. “Tanam pohon di rumah sampai halaman. Ini menjadi komitmen untuk menjadikan Kota Semarang semakin sehat dan sejuk,” ajak Hendi.
Dalam jalan sehat tersebut, Hendi ingin memastikan program-program Pemkot Semarang sudah tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Pihaknya menjelaskan terkait program UHC yang meng-cover kesehatan masyarakat, mulai melahirkan, imunisasi, berobat asal dilakukan di Puskesmas atau Rumah Sakit kelas 3 maka tidak membayar alias gratis.
Masalah pendidikan juga sudah ditanggung pemerintah, sehingga masyarakat bebas biaya sekolah mulai TK, SD, SMP Negeri. Bahkan di tahun 2020 ini, secara bertahap Pemkot Semarang menggratiskan 41 sekolah swasta dan tahun depan 100 sekolah swasta. “Ini agar disampaikan kepada warga yang lain, agar tidak ada lagi keluhan tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya,” pungkasnya. (*/zal/ida)