RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Sudah saatnya dilakukan klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), agar perhatian pemerintah bisa merata. Tentunya, akan ada UMKM yang naik dan turun kelas dari grade A ke grade B. Dengan begitu, ketika ada event pameran di dalam negeri maupun luar negeri, akan terpilah dengan sendirinya UMKM mana saja yang bisa ikut.
“Di Kota Semarang ada 5000 UMKM, tetapi ketika ada pameran ke luar negeri hanya orang-orang itu saja yang ikut. Ini dapat dipastikan tidak ada kenaikan dan pemerataan yang signifikan,” kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara saat menjadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) bertema Peran Research Perguruan Tinggi dalam Menunjang Target Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah sebesar 7 Persen, yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi (FE) Unissula di Hotel Grasia, Kamis (16/1) kemarin.
Sedangkan Dekan FE Unissula Prof Olivia Fachrunnisa PhD mengatakan bahwa kegiatan tersebut diharapkan bisa memberi masukan bagi tema penelitian para dosen dalam menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat. Sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Jateng dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 7 persen.
“Ada beberapa lini yang bisa ditarik untuk bidang ekonomi yang disupport. Yakni tentang industri halal, penguatan UMKM, penguatan industri kreatif dan digital ekonomi,” katanya.
Hadir dalam acara terseut Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unissula Dr Heru Sulistyo, Kasubid Ekonomi dan Ketenagakerjaan Bappeda Jateng Arief Wahyudhi Msi, ICMI Start Up Center Bambang Supradono, dan Abu Rokhmad Musaki dari MUI Jateng. (hid/ida)
