RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Komunitas Semarangker kebanjiran panggilan untuk menangkap hewan melata atau ular selama musim hujan saat ini. Setidaknya selama 11 hari, telah menangkap 27 ekor ular dari berbagai spesies, termasuk yang berbahaya atau berbisa.
“Dua hari terakhir ini, semua ular yang kami amankan adalah ular tipe berbisa. Tangkapan kami didominasi ular hijau atau ular pohon. Ini sangat berbahaya karena bisa berkamuflase di rerumputan,” ungkap Koordinator Pasukan Pengaman Satwa (Paspamwa) Semarangker Slamet Wisnu Aji, Minggu (12/1) kemarin.
Slamet membeberkan, dua hari terakhir mendapatkan panggilan dari warga Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, Jumat (10/1) lalu. Di lokasi ini, Slamet beserta anggota lainnya mengamankan sedikitnya tiga ekor ular hijau di sekitar semak-semak permukiman warga.
Kemudian, mengamankan lima ekor ular di wilayah Jangli, Kecamatan Tembalang, Kamis malam (9/1).
“Operasi penangkapan selama 11 hari terakhir di Januari 2020 ini, sudah menangkap 27 ekor ular. Rata-rata, ular hijau, kobra, dan ular tanah. Beberapa di antaranya ada ular piton,” katanya.
Pihaknya mengakui, selama tiga bulan terakhir ini, sering menerima laporan dan permintaan untuk menangkap ular yang bergentayangan di permukiman penduduk di berbagai tempat di Kota Semarang. Menurutnya, beberapa temuan itu kerap terjadi di wilayah Kelurahan Meteseh, Jangli, Bringin Ngaliyan, dan Lamper Tengah, Semarang Selatan.
Selama penangkapan, kata Slamet, keberadaan ular-ular bersemayam di dalam sepatu dan ada juga bersembunyi di balik rak piring dalam rumah warga.
“Temuan mengejutkan baru beberapa bulan ini. Ya sejak mulai masuk musim penghujan. Sebagian besar ular tipe berbisa masuk ke permukiman warga, utamanya ular hijau,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Semarangker Pamuji menghimbau, agar warga di Kota Semarang mulai giat kerja bakti memotong semak-semak rumput selama musim penghujan ini. Pasalnya, semak-semak tersebut biasa digunakan ular hijau menjadi tempat berkembang biak maupun bersemayam. Selain itu, pihaknya juga memberikan tips agar ular tidak masuk ke rumah warga. Caranya, dengan menggunakan kapur barus atau kamper dicampur karbol.
“Itu diletakkan di ujung-ujung atau sudut dalam rumah maupun ruangan. Cara ini untuk menghindari dan mencegah ular masuk ke rumah. Jangan lupa sering mengecek dan menutup saluran air di rumah. Sebab, bisa jadi saluran itu menjadi pintu masuk ular ke rumah,” pungkasnya. (mha/ida)