RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Pemkot Semarang melalui Dinas Pendidikan Kota Semarang dalam waktu dekat ini akan melakukan perbaikan bangunan di 6 Sekolah Dasar (SD). Hal itu dilakukan menyusul peristiwa ambrolnya atap SD Negeri Palebon 01 Semarang, Selasa (7/1) lalu. Sementara pasca robohnya atap SDN Palebon 01, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah ini dilakukan bergiliran.
“Dalam waktu dekat akan kita lakukan perbaikan di enam sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri, Rabu (8/1).
Perbaikan bangunan dilakukan juga sebagai bentuk antisipasi supaya tidak terjadi hal serupa seperti kejadian di SDN Palebon 01. “Apalagi cuacanya seperti ini, hujan terus. Ada 6 sekolah yang mengajukan perbaikan ke kita, termasuk atapnya supaya tidak terulang seperti kemarin,” katanya.
Ketika ditanya untuk perbaikan atap di SDN Palebon 01, dikatakan menunggu hasil dari investigasi pihak kepolisian. “Kita menunggu hasilnya (investigasi) pihak kepolisian terkait peristiwa kemarin. Setelah itu, baru kita lakukan perbaikan,” katanya.
Ia pun berharap, hasil investigasi supaya bisa cepat muncul. Tentunya hal itu akan semakin mempercepat proses perbaikan sekolah. “Kasihan anak-anak jam pelajarannya harus bergantian,” tuturnya.
Dikatakan Gunawan, dalam satu tahun Dinas Pendidikan Kota Semarang menganggarkan dana khusus yang digunakan untuk perbaikan gedung sekolah sebesar Rp 3 miliar.“Dana itu juga akan kami gunakan merehap 6 sekolah yang sudah mengajukan ke kami,” tuturnya.
Sementara itu, kegiatan belajar mengajar di SDN Palebon 01 Semarang tetap dilangsungkan pascaambrolnya bagian atap bangunan sekolah itu.
Kepala SDN Palebon 01 Semarang Rudy Haryanto mengatakan, KBM dilakukan dengan sistem bergilir. “Siswa yang semula belajar di lantai atas karena kelasnya belum bisa digunakan, maka dialihkan ke lantai satu,” ujar Rudy.
Seperti diketahui, ruang kelas yang atapnya roboh yaitu kelas 5A, 5B, 6A, dan 6B yang berada di lantai dua. Di lantai dua, masih ada ruang kelas 3 dan 4 yang kondisinya aman. Meski beda gedung, tapi bangunannya terhubung dengan empat ruang kelas yang atapnya roboh.
Meski begitu, siswa kelas 3 dan 4 tetap tidak diperkenankan ke kelasnya untuk sementara. Adapun kelas 3 dan 4 menjalani kegiatan belajar mengajar pada siang hari. Bergantian kelas dengan siswa yang menempati ruang kelas di lantai satu.
Sedangkan kelas 1, 2, 5, dan 6 tetap menggunakan ruang kelas yang ada di lantai satu pada pagi hari. “Untuk kelas 3 dan 4 masuknya siang. Kami tidak ingin kegiatan belajar anak-anak sampai terganggu,” ujarnya.
Pengalihan jam pelajaran tersebut akan dilakukan sementara sampai ruang kelas selesai diperbaiki. Adapun perbaikan ruang kelas itu akan dilakukan langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang. (ewb/aro)