Penasaran, Pengunjung Lawangsewu Ingin Tahu Hal Ini…

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG, Radar Semarang-Liburan awal tahun baru 2020, objek wisata Lawang Sewu Kota Semarang disesaki pengunjung dari berbagai daerah. Bangunan peninggalan Belanda tersebut, memberikan daya tarik bagi ribuan pengunjung yang rela berdesak-desakan demi menikmati suasana tempo dulu.

“Ingin lihat Lawang Sewu, ingin tahu sejarahnya. Apa benar pintunya ada seribu,” ujar salah satu wisatawan, Sri Musripah, 44, kepada RADARSEMARANG.COM, Rabu (1/1).

Lokasinya yang berada di pusat kota, membuat wisatawan bisa mendapatkan akses dengan mudah. Sayangnya, ramainya Lawang Sewu menyebabkan arus lalu lintas di sekelilingnya menjadi padat merayap. Rata-rata kendaraan pribadi dengan plat nomor luar Kota Semarang.

Sri Musripah membawa empat anggota keluarganya. Dia sengaja datang jauh-jauh dari Pekalongan, Jawa Tengah untuk berlibur ke Kota Semarang. “Kurang begitu puas ya, di dalam padat sekali umpel-umpelan. Jadi tidak bisa menikmati suasananya,” kata Sri.

Walaupun sempat berdesakan dengan pengunjung lain, Sri bersama keluarganya merasa senang bisa berkeliling sambil swafoto. Dia merasa kagum dengan bangunan Lawang Sewu, seperti berada di zaman tempo dulu. Ada satu tempat yang tidak berhasil mereka kunjungi karena penuh sesak pengunjung, yaitu museum di dalam area Lawang Sewu. “Alhamdulillah, cuacanya mendukung, cerah tidak hujan. Habis ini, saya mau ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan ke Curugsewu Kendal,” ucapnya.

Sementara itu, Andi Leksono Wibowo, 24, juga merasakan hal yang sama. Pria asli Kendal ini sengaja menghabiskan waktu libur bersama pasangannya di Kota Semarang. “Ramai sekali suasananya Lawang Sewu. Karena tahun baru, semua ingin berwisata ke sini. Senang saya bisa jalan-jalan bareng,” ujarnya.

Menurutnya, objek wisata Lawang Sewu sangat cocok untuk berlibur. Lokasinya di dekat ikon Kota Semarang, Tugu Muda. “Di Lawang Sewu saya malah sedikit foto-foto, banyak di Tugu Muda-nya. Kalau di sana background-nya Lawang Sewu kelihatan bagus,” pungkasnya. (yan/ida)