RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Warga Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, menggelar tasyakuran atas pembangunan yang dikerjakan oleh Pemerintah Kota Semarang di wilayahnya. Salah satunya adalah betonisasi jalan yang dilakukan mulai 2015 hingga 2019, dengan anggaran lebih dari Rp 8 miliar. Perhatian Pemkot Semarang terhadap wilayah Rowosari itu sendiri menjadi spesial, karena sebelumnya wilayah tersebut dinilai tak tersentuh pembangunan. Hal itu karena Kelurahan Rowosari menjadi salah satu wilayah terluar Ibu Kota Jawa Tengah. Menjadi batas Kota Semarang dengan Kabupaten Demak dan Kabupaten Semarang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir dalam kegiatan tasyakuran tersebut meyakinkan jika pembangunan di Rowosari akan terus dilanjutkan setiap tahunnya. Mengingat masih ada sekitar 300 meter jalan di arah masuk Tembalang melewati Krasak yang harus dibeton. Hendi –sapaan akrabnya– menyebutkan jika daya dukung aksesibilitas berpengaruh besar pada peningkatan ekonomi masyarakat. Antara lain terlihat dari mulai banyaknya usaha yang dibuka di wilayah Rowosari, serta pembangunan properti yang mulai tumbuh.
“Tren baik ini harus kita jaga bersama dengan pola Bergerak Bersama. Mari kita bangun Kota Semarang menjadi lebih hebat dan lebih maju. Dengan menjaga dan merawat lingkungan yang sudah kita bangun bersama,” ajak Hendi.
“Yang penting guyub dan rukun. Kalau ada masalah bisa disampaikan lewat kanal Lapor Hendi. Kalau ada yang baik disampaikan orang luar Semarang. Sehingga pariwisata terangkat dan ekonomi semakin meningkat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga meminta tidak hanya pembangunan infrastruktur dan fisik saja. “Melainkan juga bagaimana pembangunan manusia bisa lebih diprioritaskan sesuai dengan instruksi presiden. Indonesia bisa maju kalau sumber dayanya unggul. Untuk itu, jangan lupa ajak anak-anak untuk vaksin ke Posyandu serta menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga agar menghasilkan generasi yang mampu membawa negara kita lebih maju,” tuturnya.
Salah seorang warga Rowosari, Khuzairi, 55, menyampaikan, apresiasinya terhadap perhatian Pemerintah Kota Semarang terhadap wilayahnya. “Dulu orang banyak yang mengira kalau Rowosari bukan wilayah Kota Semarang, karena kondisinya sangat timpang di tengah kota,” tutur Khuzairi. “Sekarang Alhamdulillah jalannya sudah bagus, ada bedah rumah, penerangan sudah banyak, Pak Wali juga sering mampir ke sini,” akunya. (*/zal/aro)