RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro (RSWN) Kota Semarang terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan maupun sarpras, demi pelayanan berkelas. Komitmen tersebut semakin diperkuat dalam momen HUT ke-29. Upaya Direksi RSWN tersebut diapresiasi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Satu mimpi dan pesan wali kota kepada dirut dan jajaran direksi di awal bertugas lalu adalah pentingnya komitmen untuk mewujudkan mimpi membangun rumah sakit milik daerah yang berkualitas dan berkelas layaknya rumah sakit swasta dengan layanan terbaik.
“Alhamdulillah dimulai dari keyakinan untuk mengelola semua hal lebih baik. Mulai dari SDM diayomi, sarana-prasarana ditingkatkan, hasilnya diperoleh pelayanan prima dan berkelas. Hasil akreditasi bintang lima untuk RSWN ini adalah bukti dari komitmen dan semangat keluarga besar RSWN,” ungkap Hendi, sapaan akrabnya.
Tak hanya itu, prestasi inovasi di bidang kesehatan dari Kementerian Kesehatan, sertifikat WBK dan penghargaan pelayanan publik prima dari Menteri PAN dan RB juga menunjukkan adanya komitmen dalam meningkatkan pelayanan yang semakin baik.
Hendi menambahkan, pada 2020 akan ditingkatkan adanya gedung untuk rawat inap kelas III bernama Sadewa. “Jadi, akan ada gedung kembar Nakula-Sadewa, sehingga pelayanan Universal Health Coverage akan semakin baik,” tandasnya.
Usai apel, Hendi menyempatkan diri memantau sarana prasarana dan fasilitas layanan di gedung Amarta. Ke depan, Hendi juga mengingatkan agar pelayanan dan prestasi baik dapat dipertahankan dan tetap memprioritaskan kepuasan pengguna layanan kesehatan.
Disinggung tentang RSUD Mijen, Hendi menyampaikan telah memberikan teguran dan peringatan hingga blacklist pada penyedia jasa yang molor dari target perencanaan. Ke depan, dirinya berharap, kejadian tersebut tak terulang dan menjadi pembelajaran bagi Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk lebih selektif dan mengecek benar-benar kompetensi penyedia. Tak hanya dari harga terendah ataupun kelengkapan dokumen semata.
“Pastikan penyedia benar-benar mampu dan punya kompetensi dalam pekerjaan tersebut. Jangan sampai ada penyedia yang kemudian hanya pinjam bendera saja,” tegas Hendi. (*/zal/aro)