RADARSEMARANG.COM, SEMARANG– Suhu politik jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang pada September 2020 mendatang memang masih adem ayem. Sejauh ini baru muncul nama calon petahana Hendrar Prihadi yang memastikan bertarung sebagai calon wali kota periode 2020-2024. Nama lain yang disebut-sebut bakal mencalonkan diri adalah pengacara Herry Darman.
Ketua Umum DPP Alumni Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) yang juga pengusaha bidang penyedia jasa TKI ini telah direstui Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Dr Yusril Ihza Mahendra apabila ingin maju dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Semarang mendatang.
“Kalau mau maju, maju saja. Kami (PBB) terbuka bagi siapa saja, yang mau berpartisipasi di partai ini. Kami akan sambut dengan tangan terbuka, apalagi dengan wajah-wajah baru seperti beliau (Herry),”kata Yusril Ihza Mahendra di sela meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PBB Provinsi Jawa Tengah di Jalan Sriwijaya nomor 57, lantai 2, Semarang, Kamis ( 5/12)
Menteri Sekretaris Negara Ke – 13 tersebut mengaku terbuka dan menyambut hangat jika terdapat wajah-wajah baru yang ingin meramaikan PBB. Terkait calon yang didukung, Yusril, menyatakan menyerahkan ke DPW dan DPC di daerah untuk menentukan pilihannya, yang nantinya tinggal diputuskan DPP.
“Mau bergabung dengan PBB ini bebas dari semua kalangan, kita tidak ada berafiliasi ke salah satu ormas, di PBB juga ada alumni HMI, NU, Muhamadiyah, dan lainnya, makanya terbuka untuk siapa saja yang mau,”tandasnya.
Terkait lawan kotak kosong, Yusril, menyebutkan semua pihak perlu mengedukasi mayarakat akan kotak kosong sebagai kompetitor kandidat tunggal dalam pemilihan kepala daerah. Menurutnya, dari kacamata hukum sebenarnya kotak kosong tidak boleh dipilih.
“Kalau kita lihat dari UUD maupun UU Pemilu, itu mengatur hak- hak warga negara, hak untuk dipilih. Tapi tidak semua warga negara berhak dipilih tapi mereka yang terdaftar sebagai calon dalam pilkada,”sebutnya.
Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia Ke-22, ini juga menyebut kotak kosong bukanlah subjek hukum dan tidak pernah mendaftar sebagai paslon. Ia kemudian mencontohkan kekalahan kontestan melawan kotak kosong pernah terjadi saat Pemilihan Wali Kota Makassar 2018.
“Kotak kosong kalau dipilih ini dia siapa, kalau dia menang apa bisa dilantik jadi bupati, wali kota atau gubernur? Kan tidak bisa. Seperti di Makassar itu kan terjadi kevakuman yang berlarut-larut wali kotanya itu, Undang –undangnya kan ga jelas kalau kalah dari kotak kosong itu bagaiman. Kalau harus diulang lagi kan melawan kotak kosong lagi,”ungkapnya.
Menanggapi restu Yusril, Herry Darman yang juga Direktur Utama PT Sarana Insan Mandiri mengatakan masih terlalu dini jika menyebut dirinya maju dalam Pilwalkot Semarang 2020.
“Itu harus restu Ketum dulu, Ya, tapi ini kan kita masih mentah, kok udah yakin aja ini,” kata Herry sambil tertawa saat ditanya akan maju dalam Pilwalkot Semarang.
Dikatakan Herry, kehadiran Yusril dalam peresmian musyawarah wilayah tersebut menjadi permintaan kader untuk memperkuat PBB di Jawa Tengah. Sehingga ke depan bisa tampil beda di tahun 2020. Herry juga mengaku dipinang untuk mencalonkan diri sebagai Ketua DPW PBB Jateng dalam agenda Musyawarah Wilayah (Muswil) PBB Jateng ke-V di Hotel Kesambi Hijau, Semarang.
“Mudah-mudahan ke depan saya bisa mengubah mainset PBB yang ada di Jateng. siapapun pimpinan DPW yang baru, nanti kami akan mencoba meyakinkan kepada masyarakat Jateng, dan mungkin PBB di Jateng akan berbeda,” sebutnya.
Bila terpilih, ia juga berjanji akan rekutmen dari kalangan milenial untuk dilibatkan pada kepengurusan DPW PBB Jawa Tengah periode 2019 -2024. “Pokoknya itu, guyup, maju, menang, PBB tahun 2024,”katanya optimis. (jks/aro)