28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Waspadai Makanan Berformalin

Antisipasi Jelang Nataru

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, perlu diwaspadai peredaran makanan mengandung bahan berbahaya. Sebab, tingginya permintaan seringkali dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan. Biasanya dengan menurunkan kualitas pangan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak pada harga pangan murah. Ia meminta untuk tetap memperhatikan kualitas pangan ketimbang hanya mementingkan harga saja.

”Yang perlu diantisipasi di hari besar nasional adalah keamanan pangan. Ini menjadi hal penting. Jebakan murahnya harga ini menjadi bahaya,” ujarnya di Semarang, Selasa (3/12) kemarin.

Ia menjelaskan, bahan bahaya yang biasa disalahgunakan pada makanan di antaranya ada formalin. Padahal, semestinya bahan pengawet ini peruntukannya adalah pada mayat, kayu, tekstil dan beberapa lainnya. ”Tapi biasa disalahgunakan untuk tambahan pada mie basah, tahu, ikan dan beberapa makanan lainnya. Ini yang perlu kita antisipasi, karena akan sangat membahayakan bagi kesehatan,” imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, yang juga perlu diantisipasi adalah penggunaan boraks pada bakso, siomay dan pangsit. Biasanya bahan ini digunakan untuk mengenyalkan makanan. ”Ini sebenarnya untuk antiseptik. Sehingga memang tidak baik untuk makanan,” ujarnya dengan menambahkan bahwa perlu pula diantisipasi penggunaan rhodamine B pada kerupuk dan terasi, metanil yellow yang juga digunakan pada mie serta beberapa bahan bahaya lainnya.

Peredaran bahan berbahaya pada makanan, ia katakan, terus diawasi oleh jejaring keamanan pangan yang terdiri dari Polda, BPOM, Disperindag, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas peternakan dan sejumlah pihak lainnya. Meski demikian, ia meminta agar masyarakat untuk tetap waspada. ”Yang harus diperhatikan adalah jangan terlalu tergiur dan terjebak dengan harga murah. Harga yang wajar tapi kualitas terjaga. Karena biasanya ketika ada permintaan naik, untuk menaikkan keuntungan, kualitas diturunkan,” terangnya. (sga/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya