RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Nasib tragis dialami Muhajirin, 21, warga Tambakboyo Lor, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan. Ia koma setelah dikeroyok sejumlah orang tak dikenal, Minggu (1/12) sekitar pukul 03.00. Korban ditemukan tergeletak di depan bengkel tambal ban pertigaan Tlogosari Kulon atau depan Ruko BPR Gunung Rizky Jalan Arteri Soekarno-Hatta.
Kondisi korban bersimbah darah dengan sejumlah luka di tubuhnya. Di antaranya, luka sobek di bagian kepala, luka sobek di perut, luka sobek di paha kanan, luka sobek pada punggung lengan atas, luka sobek pada lutut kanan dan kiri, serta ibu jari tangan kanan putus yang diduga terkena sabetan senjata tajam.
Informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM menyebutkan, kejadian pengeroyokan itu bermula ketika korban bersama dua rekannya berboncengan sepeda motor melintas di Jalan Arteri Soekarno-Hatta. Sampai di depan BPR Gunung Rizky, keduanya diteriaki dengan umpatan nama binatang oleh kawanan pelaku yang saat itu sedang berada di bengkel tambal ban.
Merasa tidak terima diteriaki dengan kata tersebut, korban berbalik arah dan menghampiri pelaku. Dari sini akhirnya terjadi keributan antara kelompok korban dan pelaku. Karena kalah, para pelaku lantas melarikan diri. Namun tidak selang berapa lama, datang rombongan pelaku bertambah banyak dan langsung mengeroyok korban serta rekan-rekannya menggunakan senjata tajam, potongan kayu dan besi. Puas mengeroyok korban, kawanan pelaku langsung kabur.
Warga yang melihat kejadian ini langsung melaporkan ke kepolisian dan membawa korban ke IGD Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum untuk mendapatkan perawatan medis.
Dugaan adanya pengeroyokan tersebut dibenarkan oleh Kasubag Humas Polrestabes Semarang Kompol Sukiyono, setelah petugas inafis serta SPKT mendatangi lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Di TKP ditemukan 5 pasang sandal, satu unit sepeda motor, sebuah linggis besi tambal ban yang ada bercak darah mengering, sepeda onthel dan beberapa potong bambu,” ungkap Sukiyono, Minggu (1/12).
Pihak kepolisian dari Unit Reskrim Polsek Pedurungan dan Polrestabes Semarang yang mendatangi lokasi hingga langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Bahkan, tidak sampai 24 jam, para pelaku berhasil diamankan. Namun demikian, pihak kepolisian belum bersedia membeberkan nama-nama pelaku.
“Para pelaku sudah kita amankan bekerja sama dengan Polrestabes Semarang,” kata Kapolsek Pedurungan AKP Eko Rubiyanto. (mha/aro)