RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Kerusakan lingkungan menjadi ancaman serius di Jawa Tengah. Salah satu pemicunya, pesatnya pembangunan kawasan industri, terutana masuknya Brebes, Kendal dan Borobudur menjadi kawasan strategis pembangunan nasional (KSPN).
“Dengan semakin banyaknya kawasan industri, kerusakan lingkungan akan semakin mengancam di Jateng. Karena banyak pembangunan yang tidak mengindahkan aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),” tegas Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso dalam dialog Parlemen Membangun Berwawasan Lingkungan di Hotel Gets Semarang.
Ia menambahkan, sebenarnya keberadaan industri tidak masalah. Asalkan semua sesuai aturan dan tidak ada yang melanggar. Sayangnya, banyak perusahaan industri nakal yang hanya mementingkan keuntungan tapi mengabaikan kondisi lingkungan. “Kasus tercemarnya Bengawan Solo karena limbah bukti nyata perusahaan mengabaikan lingkungan. Mereka hanya mencari untung dan membuang limbah sembarangan,” katanya.
Politisi PKS menambahkan, selama ini kewenangan Pemprov Jateng terhadap lingkungan masih minim. Ia juga mengkritisi sikap pemerintah kabupaten/kota yang malas dalam pengembangan kawasan industri yang ramah lingkungan. Pemerintah daerah cenderung abai dan justru memilih lahan produktif untuk pengembangan kawasan industri. Harusnya lahan yang digunakan lahan yang tidak produktif, agar bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. “Secara penindakan juga masih lemah. Jika ada pelanggaran, harusnya penindakan tegas. Jika bandel dan terus merusak lingkungan sanksi penutupan itu juga tidak masalah,” tambahnya.
Kabid Infrastruktur & Pengembangan Wilayah Bappeda Jateng, Arif Jatmiko mengakui pembicaraan soal lingkungan tidak hanya saat terjadi bencana. Namun, hal itu dibicarakan bersama antardaerah. Dalam hal ini, perencanaan pembangunan harus tetap memperhatikan dampak lingkungan. “Untuk itu, seluruh pihak harus bisa terlibat dalam upaya pengendalian agar pelanggaran terhadap lingkungan bisa dihindari,” katanya.
Ia menambahkan, masyarakat juga berperan dalam menjaga dan melestasikan lingkungan. Pihaknya mengklaim terus berupaya untuk menjaga kondisi lingkungan agar tidak rusak. “Tidak mudah memang, tapi semua harus terlibat langsung dalam menjaga lingkungan,” tambahnya. (fth/ida)