31 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Menulis Artikel Perlu Kemauan dan Semangat

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG– Perlu kemauan keras dan semangat yang tinggi dari seorang guru dalam memulai menulis artikel populer di media massa. Sebab, tanpa itu, mustahil seorang guru bisa menghasilkan karya tulisan yang layak dimuat di media cetak.

“Dengan modal kemauan dan semangat, insya’ Allah karya tulisan bisa tercipta. Tentu saja, modal lain harus banyak membaca dan berani mencoba,” kata Kepala MAN 1 Semarang H. Kasnawi SAg saat membuka pelatihan penulisan artikel populer di media massa yang digelar di sekolah setempat, Minggu (27/10) lalu.

Ia mengakui, selama ini guru telah disibukkan oleh tugas-tugas mengajar, termasuk memenuhi semua hal terkait administrasi. Sebab, masalah administrasi ini bisa mencapai 70 persen dari waktu kerja guru. “Meski begitu, guru tetap harus selalu meningkatkan kompetensinya, terutama dalam bidang penulisan,” ujarnya.

Menurut Kasnawi, menulis artikel populer tak sekadar untuk kenaikan pangkat. Namun diharapkan bisa menjadi budaya menulis setiap guru. “Waktu kuliah saya diajari ilmu jurnalistik ternyata sangat berguna dalam mengembangkan kemampuan menulis,” kata pria yang sudah golongan IV B ini.

Dalam pelatihan itu menghadirkan narasumber Anggota Tim Penilai Angka Kredit (PAK) Kantor Kementerian Agama Jateng Zaenuri Siroj dan Pemimpin Redaksi RADARSEMARANG.COM Arif Riyanto.

Zaenuri memaparkan soal Pengembangan Keprofesian Guru (PKG) dan Angka Kredit. Ia menjelaskan soal pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. “Jadi, publikasi ilmiah itu ada 10 jenis. Salah satunya adalah penulisan artikel populer,” kata guru MAN 1 Semarang yang sudah menulis ratusan buku pelajaran ini.

Sedangkan Arif Riyanto menjelaskan dengan detail soal strategi dan trik menulis artikel ilmiah populer. “Sebenarnya menulis artikel ilmiah populer itu seperti belajar berenang. Kalau tidak berani mencoba ya tidak bisa. Kuncinya, yakin, senang dan kerja keras,” ujarnya.

Ia juga mengajak para guru praktik langsung menulis dengan menemukan tema persoalan dalam bidang pendidikan yang diangkat sekaligus solusi yang ditawarkan dalam artikelnya.

Ketua panitia Beta Nur Bety Tsani mengatakan, pelatihan diikuti 88 peserta berasal dari guru-guru di Jateng dan Jogjakarta. Mulai SD, SMP/MTs, hingga SMA/MA dan SMK. “Alhamdulillah antusias peserta sangat tinggi, terutama yang berasal dari luar kota, seperti Demak, Kendal, Pati, Grobogan, bahkan ada dari Bantul dan Sleman Jogjakarta,” katanya. (aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya