Kalipancur Unggulkan River Tubing

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Terletak paling ujung timur Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Kelurahan Kalipancur dikaruniai alam perbukitan yang indah. Pepohonan masih terlihat rimbun dengan jernihnya air sungai. Kondisi itu membuat Kalipancur mengunggulkan bidang Kampung Kreatif dan Inovatif dalam lompa Kampung Hebat.

Selain kegiatan UMKM di bidang snack, ada objek wisata yang patut lebih diunggulkan. Yakni River Tubing. Menjelajah sungai menggunakan ban yang diklaim lebih bagus dari wahana serupa di Magelang. Hal itu disampaikan Lurah Kalipancur Indriastuti, usai rapat dengan jajarannya.

“River tubing baru kita unggul-unggulkan. Bahkan kita sudah studi banding ke Magelang. Ternyata lebih bagus yang di sini,” jelas Indriastuti kepada RADARSEMARANG.COM Kamis (24/10).

Sembari merapikan mejanya, ia menjelaskan bahwa river tubing berada di kawasan RW 2. Menurutnya, river tubing akan dikembangkan menjadi lokasi wisata alam yang bisa dikunjungi banyak pelancong. “Di sini belum dikembangkan semaksimal mungkin,” kata Indriastuti.

Lurah yang menjabat sejak 2012 itu pun mengajak RADARSEMARANG.COM mengunjungi lokasi river tubing. Letaknya cukup jauh dari kantor Kelurahan Kalipancur. Sekitar 10 menit, perjalanan yang kami lalui.

Gemercik air menyambut kedatangan kami. Lingkungan hijau, serta terlihat segarnya air sungai berhasil membuat kami terdiam melihat indahnya alam Kalipancur. Namun, seperti apa yang disampaikan Indriastuti, fasilitas penunjang masih belum dikembangkan maksimal.

Sejauh mata memandang ada gazebo. Serta taman-taman yang terkesan kurang terawat. Fasilitas itu belum selesai pembangunannya. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat yang kebetulan berada di river tubing pun menjelaskan apa yang terjadi.

“Sementara cuma hanya Pokdarwis (yang terlibat pengembangan River Tubing, Red). Tidak ada bantuan dari pemerintah,” kata Joko dengan ekspresi santainya.

Hal tersebut yang membuat pengembangan objek wisata river tubing tersendat. Meski demikian, lokasi wisata susur sungai itu telah banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

“Walau kurang terkenal di lingkungan sendiri, orang dari Jerman, India dan California sudah pernah berkunjung ke sini,” ujar pria yang sering disapa Gondrong tersebut. Pria itu tidak Gondrong sesuai dengan sapaan akrabnya.

RADARSEMARANG.COM sempat penasaran dengan apa yang disampaikan Gondrong. Tempat wisata itu kurang terkenal di lingkungan sendiri.

Ningsih, salah seorang warga sekitar ternyata tidak mengetahui nama wisata itu. Sebagai warga sekitar, ia hanya bisa membantu membersihkan serta melakukan penghijauan. Ia menambahkan, lingkungannya kini lebih ramai semenjak adanya river tubing.“Tambah ramai sejak adanya itu,” ujar Ningsih.

Kelurahan Kalipancur percaya diri dengan mendaftarkan wilayahnya pada tiga kategori lomba Kampung Hebat. Selain, RW 2 yang dimasukkan dalam kategori Kampung Kreatif dan Inovatif. RW 5 dan RW 9 yang secara berurutan masuk kategori Kampung Pintar, serta kategori Kampung Bersih dan Hijau .

Sekretaris Kelurahan Kalipancur, Budiyono menjelaskan bahwa tiap wilayah meliliki ciri khas masing-masing. Seperti RW 5 yang masuk kategori Kampung Pintar. Mewajibkan pemberlakuan jam belajar mulai pukul 19.00 – 21.00 WIB. “Dari dulu sudah ada kegiatan jam belajar itu, taman baca ada, rumah sinau juga ada,” kata Budiyono.

RW 9 yang didaftarkan pada kategori Kampung Bersih dan Hijau sudah menerapkan konsep bank sampah. Di dalam bank sampah itu terdapat kegiatan sedekah jelantah. Mengumpulkan minyak goreng sisa yang memberikan penghasilan lebih kepada warga. “Ada bank sampah, di sana ada sedekah jelantah yang ternyata menghasilkan banyak uang,” ujar Budiyono.

Budiyono, memaparkan bahwa Kelurahan Kalipancur sendiri terfokus pada pembinaan yang berlanjut. Apa yang diagendakan akan dipantau setiap bulan perkembangannya. “Step by step, perkembangannya seperti apa setiap bualnnya. Jangan sampai tidak terurus,” pungkasnya. (cr3/zal)