RADARSEMARANG.COM, SEMARANG-Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen menyukseskan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Bahkan, bersedia bekerjasama dengan pemerintah untuk membentuk kebijakan terkait pengadaan peralatan yang dibutuhkan untuk PLTS tersebut.
Executive Vice President Pengembangan Regional Jawa Bagian Tengah PLN UID Jateng dan Jogjakarta, Rustamadji menuturkan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan adanya penggunaan energi alternatif untuk pembangkit listrik.
Pihaknya justru mendukung adanya inovasi dengan energi terbarukan yang ramah lingkungan dalam menyediakan pasokan listrik untuk masyarakat. Bagaimanapun, pihaknya menyadari sudah saatnya PLN mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Termasuk mendukung terealisasinya sumber listrik baru yang ramah lingkungan seperti halnya PLTS tersebut.
“Alih fungsi energi tersebut tidak ada masalah. Justru solar sel itu memanfaatkan karunia Tuhan yang tersedia secara cuma-cuma. Sehingga kami akan selalu mendukung PLTS tersebut,” tuturnya
Manager Bagian Transaksi Energi PLN UP 3 Semarang Wawan mengaku siap membantu warga yang berkeinginan beralih menggunakan listrik energi surya tersebut. Pihaknya akan membuka layanan guna menerima permintaan warga untuk alih daya menggunakan PLTS. Nantinya setelah permintaan diterima, pihaknya akan melakukan serangkaian survei guna menentukan jenis panel surya yang sesuai dengan rumah tersebut. “Terutama setelah semua persyaratan terpenuhi, termasuk rumah tersebut dianggap sanggup menanggung pemasanagan panel surya,” katanya.
Bahkan, imbuhnya, General Manager Induk Distribusi Jateng akan memberikan rekomendasi agar pemasangan panel dapat segera dilakukan. Dalam jangka waktu dua bulan sejak dimulainya pengerjaan, masyarakat dapat segera menikmati listrik yang dihasilkan dari panel surya tersebut.
“Yang terpenting pelanggan yang dapat melakukan peralihan energi dengan bantuan PLN hanyalah pelanggan on grid yang terhubung dengan PLN dan bukan merupakan pelanggan prabayar. Nantinya kami akan memasang alat yang dapat melakukan transaksi ekspor dan impor listrik yang dihasilkan panel surya tersebut. Sehingga warga dapat menyalurkan dan menjual sisa listrik yang tidak terpakai kepada PLN,” ujarnya, Selasa (22/10).
Dirinya menambahkan, untuk menghasilkan 1 kwh tiap hari bagi kebutuhan listrik rumah tangga pada kisaran 1300 VA, panel surya yang diperlukan cukup satu set saja. Namun pihaknya tidak memungkiri, perlu biaya yang besar untuk pemasangan 1 set panel surya yakni mencapai Rp 27 juta. Maka dari itu pihaknya akan menggandeng pemerintah untuk menyelesaikan perrmaslaahan besarnya investasi awal tersebut, sehingga masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah dapat menikmati fasilitas tersebut.
Menanggapi masih banyaknya kendala dalam investasi awal pemasangan panel surya tersebut, Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Jateng Eni Lestasi menjelaskan, akan menggandeng pihak perbankan untuk menyukseskan alih energi listrik tersebut. Pihaknya akan berusaha melobi agar dapat diberikan kredit tanpa bunga atau bunga ringan terkait pemasangan solar sel yang membutuhkan biaya besar. Sehingga semakin banyak warga yang dapat beralih menggunakan PLTS tersebut.
“Mengingat pengadaan solar sel tersebut tidaklah murah. Memang perlu dipikirkan mekanisme pembiayaan, khususnya sektor rumah tangga. Kami akan coba menggandeng perbankan untuk mekanisme pembiayaan. Dengan kemudahan tersebut kami berharap semakin banyak masyarakat yang beralih ke PLTS,” katanya.(akm/aro)