RADARSEMARANG.COM, SEMARANG–Karyawan BRT Trans Semarang turut memperingati Hari Santri Nasional, Selasa (22/10) kemarin. Semua karyawan Trans Semarang, menggunakan baju muslim.
Seperti yang terlihat di halte Semarang Hebat Simpang Lima Semarang, petugas ticketing dan driver mengenakan sarung, baju koko, dan peci untuk pria. “Bertepatan Hari Santri, semua karyawan menggunakan maju muslim khas santri, seperti sarung dan baju koko serta peci,” kata Kepala BLU Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan, kemarin.
Menurut Ade, kewajiban mengenakan busana ala santri tidak terbatas bagi karyawan yang melayani pembelian tiket, termasuk untuk sopir Trans Semarang diwajibkan. Meski saringnya hanya diselempangkan di pundak. “Pengemudi Trans Semarang juga berpartisipasi. Mereka memakai kain sarung disandarkan di pundak,” jelasnya.
Sampai saat ini, Trans Semarang sudah melayani tujuh koridor dan Bandara A Yani. Ade mengaku menerima banyak usulan tarif santri Rp 1000. Sesuai Peraturan Wali Kota Semarang nomor 16A tahun 2017, tarif Trans Semarang umum Rp 3.500 dan pelajar/mahasiswa/KIA Rp 1000. “Kami sudah mengusulkan terkait tarif santri dan khusus lansia,” pungkasnya. (den/ida)