28.4 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Bandara Pertama Dilengkapi Ruang Khusus Anak Autis

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, kembali menambah fasilitas untuk penumpang berkebutuhan khusus. Fasilitas yang diberi nama ruang multisensori ini diklaim sebagai satu-satunya fasilitas layanan bandara yang pro terhadap anak-anak autis di seluruh Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, juga diresmikan Gedung Graha Jenderal Ahmad Yani Semarang, serta patung Jenderal Ahmad Yani yang terletak di gerbang bandara dengan tinggi 12 meter dari bahan perunggu yang dibuat oleh seniman asal Jogjakarta.

“Fasilitas yang kami bangun ini adalah sebuah komitmen Angkasa Pura I dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa. Bukan hanya bersifat general, namun juga bagi penumpang yang memiliki kebutuhan khusus,” kata Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, Senin (21/10).

Ruangan bagi anak berkebutuhan khusus ini, lanjut Faik, diklaim baru kali pertama dibangun di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Pasifik. Ruangan ini didesain untuk memberikan stimultan yang menyenangkan, sehingga bisa mengurangi perilaku trauma pada anak-anak autis atau berkebutuhan khusus.

“Fasilitas serupa sudah ada di Bandara Eropa dan Amerika, seperti Heathrow International Airport (Inggris), Pittshburg International Airport (Rusia), dan Birmingham-Shuttlesworth International Airport (Amerika Serikat), tapi di Indonesia baru di Semarang, ” ucapnya.

Ruang multisensori Bandara Ahmad Yani memiliki luas 3,6 x 10 meter. Ruangan yang terletak di area ruang tunggu keberangkatan domestik ini berisi, antara lain, matras yang dipasang di lantai dan dinding ruangan, bola gim, tabung gelembung akuatik, dan lampu LED yang bisa berubah warna.

“Untuk patung di depan pintu masuk bandara, dibangun sebagai ikon sekaligus penghormatan kami kepada Jenderal Ahmad Yani,” tambahnya.

Pengguna ruang multisensori Resta Arifiyanti yang kebetulan memiliki anak dengan autisme mencoba membawa putranya untuk memasuki ruangan tersebut. Desain ruangan yang nyaman, membuat putranya tersebut merasa tenang sebelum menggunakan moda transportasi pesawat terbang.

“Di ruangan ini anak saya lebih tenang, ada musik yang bisa menjadi hipnoterapi bagi penderita autis,” jelanya.

Desain yang pernuh warna, memang digemari oleh anak-anak berkebutuhan khusus, sesuai dengan ruangan yang dimiliki oleh pihak otoritas bandara.

“Ruangan ini bisa menjadi tempat anak-anak menunggu waktu terbang, orang tua juga lebih nyaman,” katanya.

Peresmian kemarin dihadiri Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjend Mochamad Effendi dan perwakilan keluarga Jenderal Ahmad Yani.

“Patung ini selain merupakan simbol, juga dapat berupa apresiasi terhadap jasa-jasa yang telah diperbuat oleh Pahlawan Revolusi Jenderal Anumerta Ahmad Yani,” ungkap Effendi.

Pihak keluarga Jenderal Ahmad Yani juga menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan oleh pihak otoritas bandara yang telah membuat monumen setinggi 12 meter tersebut. (den/mg7/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya