RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Tertangkapnya dua terduga teroris di Dusun Kepoh, Kelurahan Nongkosawit, Kota Semarang beberapa waktu lalu, membuat Karang Taruna Kota Semarang lebih waspada. Ketua Karang Taruna Kota Semarang, I Gede Ananta Wijaya mengatakan, Karang Taruna bisa menjadi ujung tombak menangkal radikalisme ataupun terorisme mulai lingkungan yang kecil. Salah satunya lingkup RT.
“Karang Taruna harus menjadi mata dan telinga, jika memang ada mencurigakan misalnya ideologi nonkebangsaan bisa langsung diteruskan di petugas kepolisian,” katanya di sela persiapan Bulan Bhakti Karang Taruna 2019, kemarin.
Ananta menerangkan, anggota Karang Taruna sudah dibekali pengetahuan tentang kebangsaan, nasionalisme, idelogi bangsa dan lainnya. Diharapkan, anggota Karang Taruna bisa melakukan langkah antisipasi jika memang ditemukan orang atau penyusupan paham yang bisa merusak persatuan bangsa, termasuk terorisme.
“Dari 177 kelurahan yang ada, 90 persen sudah memiliki pengurus Karang Taruna, termasuk di tingkat yang lebih kecil yakni RT dan RW. Anggota Karang Taruna juga bisa melakukan pemantauan di wilayahnya,” ucapnya.
Bulan Bhakti Karang Taruna 2019 akan diselenggarakan di Desa Wisata Kandri, Gunungpati pada 21-22 Oktober 2019 mendatang. Rencananya akan diikuti 375 anggota Karang Taruna dari perwakilan Kabupaten/Kota di Jateng. (den/ton)
![[ap]](https://secure.gravatar.com/avatar/0cb8dff91c4378245a7382a6850dfd00a8fdbb69b592b36b65afa720f8ba70c9?s=30&d=mm&r=g){kind=avatar}