RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menggencarkan gerakan digitalisasi pada sistem pembelajaran di sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman. Di mana siswa saat ini lebih sering menggunakan gadget daripada buku sebagai media pembelajaran di rumah.
Kepala Disdik Kota Semarang Gunawan Saptogiri menuturkan, saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja disamping BOS Efirmasi yang biasa diterima oleh siswa. Nantinya anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan teknologi informasi siswa berbasis digital. Pihaknya menambahkan, saat ini terdapat 12 SD dan 4 SMP Negeri Kota Semarang yang telah masuk daftar guna mendapat BOS Kinerja tersebut. Rencananya anggaran tersebut akan cair sebelum tahun anggaran 2019 berakhir.
Setelah mendapat BOS Kinerja, siswa SD kelas 6 dan SMP kelas 7 akan mendapat tablet yang dapat digunakan dalam pembelajaran mereka. Nantinya di dalam gadget tersebut akan ada aplikasi dari Kemendikbud langsung sehingga seluruh Indonesia akan sama.
“Sampai saat ini realisasinya masih dalam proses pencairan. Saya kira sebelum tahun 2019 berakhir dana tersebut sudah cair sehingga pengadaan tablet tersebut dapat segera dilakukan,” tegasnya Rabu (16/10).
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menuturkan, guna mengikuti perkembangan zaman, pihaknya meminta para guru mulai melek teknologi. Agar mereka dapat mengawasi aktivitas yang dilakukan siswa dalam menggunakan gadget. Pihaknya menilai bagaimanapun siswa sangat perlu pengawasan mengingat saat ini informasi sangat mudah diakses melalui gadget. Tidak hanya konten positif yang dapat diakses, namun juga konten negatif yang dapat memberi dampak buruk bagi siswa.
“Saya mengajak bapak ibu guru untuk terus selalu meningkatkan kompetensi dan kualitas mengajar. Salah satunya ya di bidang teknologi. Karena anak muda saat ini berbeda dengan dulu. Mereka bisa mengakses apa saja dengan cepat. Dan satu-satunya cara untuk mengimbang ya bapak ibu harus lebih baik dari para siswa,” ujar Hendi, sapaan akrabnya.
Sehingga siswa dapat diarahkan dengan baik guna menghindari pengaruh negatif yang bisa berdampak buruk. “Kita memang mau tidak mau, cepat atau lambat harus ikut berubah mengikuti perkembangan anak. Namun jangan pernah lupa, apapun medianya tujuan kita untuk membentuk generasi muda yang hebat tidak boleh luntur,” tandasnya. (akm/zal)
