RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Proses pembangunan proyek jalan tol Semarang-Demak segera dimulai. Sesuai rencana, selain tol jalan sepanjang 27 kilometer tersebut juga akan difungsikan sebagai tanggul laut. Dewan meminta agar pembangunan proyek tol tetap menjaga dan melestarikan ekosistem di kawasan tersebut.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso mengatakan, setidaknya sepanjang 10, 63 kilometer yang membentang dari Kaligawe sampai Morosari, Demak, berupa tanggul laut. Pihaknya menyambut baik rencana pembangunan tersebut dengan harapan bisa membuat masyarakat segera terbebas dari rob yang mengancam setiap tahunnya. “Tetapi pembangunan harus memperhatikan ekosistem dan daya dukung lingkungan di lokasi tersebut,” harapnya.
Ia menambahkan, daerah yang ditanggul merupakan daerah hilir Kali Babon dan Kali Sringin. Lokasi tersebut sekaligus merupakan titik terparah abrasi, sehingga membutuhkan penanganan yang serius dan secara khusus. “Limpahan air sungai, sedimentasi, perubahan arus air laut, dan tentunya ekosistem flora, fauna perlu benar-benar diperhatikan. Jangan sampai niat baik, berujung kerusakan karena kurang matangnya perencanaan,” ujarnya.
Alumni Magister Ilmu lingkungan Undip ini menambahkan, berdasarkan Detail Engineering Design (DED) selain tanggul laut juga akan dilengkapi dua kolam retensi seluas 240 hektare dan 45 hektare sebagai antisipasi. Artinya langkah tersebut juga akan mengancam keberadaan tumbuh spesies mangrove yang khas, dan biota laut. “Jadi ini tidak hanya sekadar membangun, tetapi bagaimana spesias dan biota laut serta sungai di kawasan itu harus terjaga dan dicarikan solusinya jangka panjang,” tegasnya. (fth/zal)