RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Jateng gagal sapu bersih dalam Pra PON Taekwondo yang diselenggarakan di Banten. Mereka hanya mampu lolos 18 nomor dari 20 nomor yang dipertandingkan dalam PON Papua 2020 mendatang.
Head of Team Taekwondo Jateng, Singgih Hendarto mengatakan, dari dua kelas yang dipertandingkan, tim Poomsae berhasil lolos dalam empat nomor. M Hafizh dan Mutiara Habiba dari kelas individu putra dan putri mampu lolos dengan menjadi yang terbaik. Hal sama juga diikuti oleh tim beregu putra dan putri Poomsae yang berhasil membukukan medali emas.
“Kami mengikutkan 22 atlet untuk bertanding pada pra PON di Banten. Hasil akhirnya kami bisa lolos 18 nomer dari 20 nomer yang dipertandingkan dalam PON. Untuk dua nomor yang gagal kami lolos yakni dari kelas Kyurogi Putra di bawah 58 dan 68 kilogram,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM Minggu (6/10).
Untuk kelas Kyurogi sendiri, tim asuhannya berhasil membukukan sembilan emas, satu perak dan empat perunggu. Dengan perolehan tersebut timnya berhasil mengamankan 14 nomor kelas Kyurogi pada PON mendatang. Selain itu prestasi membanggakan juga diraih oleh Tsamarah Tsabitah yang turun dalalm nomor individu putri dibawah 53 kilogram. Selain mendapat emas dirinya juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pada kualifikasi PON tersebut.
Melihat hasil yang diraih timnya, Singgih mengaku cukup puas. Namun dirinya belum dapat menjadikan perolehan kali ini sebagai tolak ukur capaian pada PON mendatang. Pasalnya pra PON kali ini peserta dibagi menjadi tiga kelompok sedangkan pada pelaksanaan PON semua digabung menjadi satu. Namun yang dapat ia pastikan, pihaknya bersama tim akan melakukan latihan intensif sehingga mampu mendapat hasil yang maksimal minimal lebih baik dari perolehan PON Jabar sebelumnya yng mampu meraih dua emas dan tujuh perak.
“Kami rasa hasil ini sudah cukup maksimal. Dan dari sini pula kami bisa mengukur kekuatan lawan yang perlu diwaspadai seperti dari Jawa Barat, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, dan Banten,” pungkasnya. (akm/zal)