RADARSEMARANG.COM, SEMARANG-Pemprov Jateng diminta mencari solusi jangka panjang dalam menyikapi musim kemarau. Pasalnya, ketika kemarau sebagaian wilayah di Jateng susah mengakses air baku. Begitu juga saat musim hujan sering terjadi banjir karena sistem drainase dan sungai tidak berfungsi maksimal untuk menampung debit air.
“Ini masalah yang sering terjadi setiap tahunnya dan selalu sama. Harus ada penanganan serius, terutama jangka panjang,” kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jateng, Rohmat Marzuki.
Ia menambahkan, Fraksi Partai Gerindra mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bisa memperdalam kedung sungai-sungai di Jawa Tengah secara bertahap dan menyeluruh. Sehingga fungsi sungai sebagai penampung air hujan dan juga sumber irigasi akan bisa dirasakan langsung nilai manfaatnya oleh masyarakat. “Kekeringan masalah serius, karena berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat,” tambahnya.
Data dari BPBD sudah ada 4 kabupaten di Jateng yang mengalami darurat air bersih. Yakni Boyolali, Temanggung, Klaten dan Pati. Selain itu, lebih jauh lagi diprediksi sekitar 1.319 desa di 287 kecamatan se-Jateng mengalami dampak kekeringan dari kemarau yang cukup panjang. Pemprov Jateng idealnya bisa memformulasikan antisipasi jangka pendek, menengah dan panjang. Kemarau adalah siklus tahunan yang bisa diprediksi kehadirannya.
“Sudah sepatutnya ada mekanisme prosedur yang telah disiapkan pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan tersebut. Mengundang para pakar baik dari kalangan akademisi maupun profesional adalah salah satu jalan keluar untuk duduk bersama memformulasikan metode yang tepat menghadapi kemarau,” tambahnya.
Di samping itu, pemerintah diharapkan sigap menghadapi ancaman darurat air bersih yang menimpa sebagian masyarakat Jateng. Kemarau panjang tidak hanya berdampak pada susahnya akses terhadap air, tapi juga potensi menjadi pemicu kebakaran hutan karena rerumputan dan pohon yang mengering mudah tersulut api.
“Sehingga dibutuhkan usaha sistematis untuk memetakan titik-titik rawan di Jawa Tengah dan melakukan tindakan-tindakan preventif untuk menimalisir resiko kebakaran,” tambah Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Jateng, Dwi Yasmanto. (fth/ida)