RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Ketua dan semua anggota Fraksi Gerindra DPRD Jateng melakukan silaturahmi dengan Gubernur Jateng. Dalam pertemuan tersebut, setidaknya ada 10 masukan yang diberikan sebagai bentuk komitmen untuk untuk masyarakat Jawa Tengah yang lebih sejahtera dan berdikari.
“Kami bersilaturahmi dengan Pak Gubernur agar bisa bersinergi untuk bersama membangun Jateng,” kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jateng, Rohmad Marzuki.
Ia menegaskan, Fraksi Gerindra berkomitmen bareng untuk bisa bersama mementingkan kepentingan rakyat. Dalam kesempatan tersebut, ada 10 masukan yang diberikan Fraksi Gerindra DPRD Jateng kepada Gubernur Ganjar Pranowo. Diantaranya terkait dengan maraknya berita-berita di media sosial yang kadang mengarah pada isu sara dan berunsur hoax.
“Kami (Fraksi Partai Gerindra, red) menyarankan agar pemerintah bisa memfasilitasi masyarakat pendidikan literasi media. Itu supaya masyarakat bisa memanfaatkan media sosial dengan bijak dan benar,” ujarnya.
Selain itu terkait Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perlindungan Petani, pembatasan mini market modern masalah permodalan bagi UMKM sampai kekeringan di Jateng. Data BPBD sudah ada 4 kabupaten yang mengalami darurat air bersih yaitu Boyolali, Temanggung, Klaten dan Pati. Dan sekitar 1.319 Desa di 287 kecamatan di Jateng mengalami kekeringan karena dampak dari kemarau panjang.
“Kami memberikan masukan idealnya pemprov dan pemerintah daerah bisa memformulasikan antisipasi jangka pendek, menengah dan panjang. Butuh usaha sistematis untuk memetakan titik-titik rawan di Jawa Tengah dan melakukan tindakan-tindakan preventif untuk menimalisir resiko kebakaran,” tambahnya.
Fraksi Gerindra juga menyoroti tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2019 meskipun turun dari 0,81 juta (4,51 persen) menjadi 0,78 juta (4,22 persen). Karena dari tingkat pendidikan pengangguran masih didominasi oleh lulusan D3 dan SMK yaitu 8,41 persen dan 7,94 persen. Sedangkan mereka yang berpendidikan rendah justru angka penganggurannya paling rendah dibandingkan level pendidikan lainnya yaitu 2,03 persen. “Ini adalah tantangan kita bersama untuk menaikan angkatan kerja masyarakat yang berpendidikan tinggi di mana angka penganggurannya masih cukup tinggi,” tambahnya.
Gubernur Ganjar Pranowo tidak menampik jika masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Misalnya seperti angka kemiskinan akan menjadi fokus dan terus digenjot agar angkanya terus menurun. “Masalah kemiskinan akan menjadi priortas dan kami terus bekerja maksimal untuk mengatasinya dengan program yang langsung ke masyarakat,” katanya. (fth/zal)