RADARSEMARANG.COM, SEMARANG.ID-Modal awal dalam menulis artikel ilmiah populer itu harus percaya diri dan optimistis dulu. Sebab, bila di awal sudah ragu dan tidak pede, bisa jadi semua ide dan gagasan yang sudah di otak bakal melayang begitu saja, dan artikel yang diharapkan tak kunjung jadi.
“Jadi, bapak-ibu guru jangan minder dulu atau tidak percaya diri dengan artikel yang dibuat. Pokoknya, semangat ya,” ujar Ardan Sirojuddin, Kepala SMK Negeri 1 Tuntang, Kabupaten Semarang saat memotivasi para guru peserta pelatihan penulisan artikel populer di media massa yang digelar di SMK Negeri 1 Semarang, Sabtu (21/9) kemarin.
Ardan mengakui, tak sedikit guru yang masih bingung saat mengawali menulis artikel populer. Namun setelah pelatihan kemarin, ia menjamin para guru akan menghasilkan karya yang akan dimuat di RADARSEMARANG.COM. “Pelatihan gelombang 9 yang diikuti 110 pada 21 Juli lalu, 100 persen menghasilkan karya artikel dan dimuat. Padahal banyak di antara guru yang sebelumnya belum pernah menulis artikel sama sekali. Jadi, bapak-ibu jangan berkecil hati. Yakin pasti bisa,” tandas Ardan.
Pelatihan yang digelar RADARSEMARANG.COM ke-58 kemarin diikuti ratusan peserta. Tak hanya guru asal Kota Semarang, tapi juga dari luar kota, seperti Kabupaten Semarang, Kendal, Kabupaten Pekalongan, Temanggung, Solo, Purbalingga dan lainnya.
Selain Ardan, pelatihan juga menghadirkan Pemimpin Redaksi RADARSEMARANG.COM Arif Riyanto. Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Aro itu menjelaskan tentang strategi guru menulis artikel populer di media massa. Termasuk artikel yang bisa dinilai oleh Tim PAK (penilaian angka kredit) untuk syarat kenaikan pangkat.
“Syarat utama artikel untuk kepentingan PAK minimal ada tiga, yakni tema artikel sesuai tupoksi penulis, baik sebagai guru, kepala sekolah atau pengawas. Lalu, tema artikel sesuai mapel dan ada unsur pembelajaran ke siswa, dan yang ketiga isi artikel harus menyebutkan minimal sekali nama sekolah penulis. Insya Allah kalau itu terpenuhi, artikel akan dinilai,” jelasnya.
Salah satu peserta Suryo Adi Wibowo, guru SMK Negeri Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan mengaku masih buta dalam menulis artikel populer. Karena itu, ia cukup beruntung bisa mengikuti pelatihan kemarin. “Kami datang berlima, dan semuanya belum pernah menulis artikel populer sama sekali. Mohon bimbingannya. Kami semakin bersemangat untuk menulis setelah ikut pelatihan ini,” ujarnya. (aro)