RADARSEMARANG.COM, SEMARANG-Untuk mewujudkan parlemen modern di DPRD Jateng tidaklah mudah. Tidak hanya berbasis teknologi, tetapi bagaimana era keterbukaan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jateng.
“Parlemen modern harus mendekatkan dengan masyarakat. Artinya bagaimana masyatakat bisa mudah mengakses dan berkomunikasi dengan wakilnya di DPRD,” kata Wakil Ketua DPRD Jateng saat mengisi Discussion Forum Parlemen Modern yang digelar Fraksi Golkar DPRD Jateng.
Ia menambahkan, Fraksi Golkar merupakan salah satu yang terus mendorong terwujudnya parlemen modern. Tidak hanya sebatas pemanfaatan teknologi, tetapi bagaimana sikap dan prilaku anggota dewan mencerminkan kinerja yang optimal. “Tentu dibarengi dengan keterbukaan informasi. Jadi masyarakat bisa ikut mengawasi dan melihat kinerja dewan tanpa sekat,” tambahnya.
Ferry menambahkan, keinginan menjadi parlemen modern bukan hal baru karena DPR RI sudah menggagas untuk menjadi perlamen modern. Tetapi, untuk tingkat DPRD provinsi di Indonesia belum pernah ada menggagas menjadi parlemen modern. “DPRD Jateng yang memulai menggagas parlemen modern, sebagai upaya untuk terus mengikuti perkembangan zaman,” tambahnya.
Selama ini parlemen kesannya tertutup dan kurang begitu aspiratif sehingga tidak sensitif terhadap kebutuhan masyarakat. Untuk itu, DPRD Jateng ingin kinerjanya lebih baik lagi dengan menyesuaikan perkembangan zaman. “Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita terapkan teknologi informasi semaksimal mungkin dalam parlemen. Dari situ, kita harus terbuka, aspiratif, kredibel, dan akuntabel,” tambahnya.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Jateng Mohammad Saleh mengakui Parlemen Modern tidak terlepas dari pembangunan sistem teknologi informasi. Dengan adanya sistem yang baik, upaya paperless bisa diwujudkan di DPRD Jateng. Sebagai contoh, jika produk hukum masuk dalam aplikasi, maka masyarakat bisa mudah mengaksesnya. “Termasuk, produk online seperti eWadul Dewan, bisa dibuat aplikasi. Maka mudah di-download dan diakses masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang perlu dipikirkan agar Parlemen Modern bisa dilanjutkan terus,” ujarnya.
Pengamat Politik Undip, Nur Hidayat Sardini menilai, untuk mewujudkan parlemen modern bukan persoalan mudah. Karena dibutuhkan komitmen kuat agar tidak ada sekat antara DPRD dengan rakyatnya. “Tidak hanya sebatas teknologi, tetapi bagaimana sikap dan perilaku agar bisa bekerja demi kepentingan rakyat,” katanya.
Forum Diskusi yang digelar Fraksi Golkar itu dihadiri sejumlah pihak yakni media massa, tokoh masyarakat, dan pejabat Sekretariat DPRD Jateng. Selain itu, beberapa anggota fraksi yang hadir di antaranya Masfui Masduki, Soenarna, Samsul Bahri, Bondan S Bomo Aji, Imam Teguh Purnomo, Siti Ambar Fatonah, dan Padmasari Mestikajati. (fth/ida)