31 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Jateng Tangkap Peluang Industri

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG  – Pemerintah pusat menyiapkan Jawa Tengah menjadi jujugan relokasi Industri dari China, buntut iklim investasi yang tidak kondusif akibat perang dagang. Ada tiga kabupaten di Jawa Tengah yang sudah disurvei kesiapannya, yakni Kendal, Sukoharjo dan Pemalang.

Deputi Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, setidaknya ada 11 industri furniture China yang sudah melirik Jawa Tengah. Tidak menutup kemungkinan, jumlah ini akan bertambah lagi.

Jawa Tengah dipilih untuk disiapkan karena merupakan pusat industri dan dan dinilai mumpuni untuk menerima relokasi, dari negara manapun. Dari survei yang dilakukan, potensi mereka masuk ke Jawa Tengah cukup besar.

”Oleh karena itu, ini menjadi langkah awal untuk berkoordinasi dengan pemerintah Jawa Tengah untuk menyiapkan yang mereka (industri, Red) butuhkan. Seperti lahan, tenaga kerja dan lingkungan yang baik,” ujarnya saat menemui Gubernur Jawa Tengah di ruang kerja Gubernur, Senin (16/9).

”Jangan sampai kita kehilangan momentum. Karena sebagian besar industri dari China mau relokasi. Tidak hanya di indonesia. Vietnam, Laos, Kamboja, Malaysia, dan beberapa lainnya juga sudah mulai dilirik,” imbuhnya.
Sejumlah hal yang menjadi perhatian untuk disiapkan adalah ketersediaan lahan yang clean and clear. Kedua, ia katakan, adalah infrastruktur pendukung. Utamanya jalan.

”Sehingga ketika kita beri penawaran kepada investor. Ketika mereka mau tanah ini, langsung di eksekuisi. Ini menjadi tantangan kita semua agar bagaimana industri furniture ini masuk ke Jawa Tengah,” ujarnya.

Gubernur Ganjar Pranowo menyambut baik peluang ini, terlebih untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Tengah. Pihaknya akan mendorong di Jawa Tengah ada industri furniture. Terlebih ketika sudah ada 3 kabupaten yang sudah diketahui potensinya, maka ia katakan, bisa jadi akan dipercepat penyiapannya. ”Ini penting. Masak relokasi besar-besaran nggak ada yang mau ke Indonesia,” ujarnya.

Sebenarnya, Jawa Tengah memiliki banyak insentif yang diberikan kepada para investor ketika menanamkan modalnya di Jawa Tengah. Selain itu, juga kemudahan perizinan kepada mereka. Ini sebagai upaya Jawa Tengah untuk menarik investasi masuk.

”Kita juga akan dorong iklim kondisif. Nanti dengan teman-teman asosiasi kita bisa kerjasama. Jangan sampai kita jadi penonton di negeri sendiri,” ujarnya.
Wakil ketua Himpunan Industri mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Wiradadi Soeprayogo mengatakan, untuk menarik modal asing masuk ke Indonesia, khususnya Jawa Tengah, selain lahan, perlu juga disiapkan regulasi yang ramah. ”Di lapangan perizinan masih terlalu rumit. Salah satunya untuk orang asing tinggal. Terjadi juga di Semarang,” ujarnya.

Sebenarnya, daya tarik Jawa Tengah cukup tinggi untuk menggaet modal asing masuk. Mulai dai UMK di Jawa Tengah dan Sumber Daya Manusia (SDM) nya. ”Tinggal kita ramah atau tidak menghadapi tamu tamu untuk mengembangkan bisnis di sini,” kata dia. (sga/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya