Intens Dampingi Masalah Anak dan Perempuan

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Konsistensi Monalisa CF Daniel dalam permasalahan perempuan dan anak, serta melestarikan seni budaya berbuah penghargaan. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Srikandi Pemuda Pancasila (PP) Jateng ini mendapatkan Anugerah RADARSEMARANG.COM dengan kategori Inspiring Woman.

Wanita yang berprofesi sebagai advokat ini, juga memiliki sejumlah jabatan strategis di organisasi yang diikutinya. “Saat ini saya masih konsen memperhatikan permasalahan dan memberikan edukasi kepada perempuan dan anak. Terutama kekerasan seksual di sekolah,”kata Monalisa CF Daniel.

Wanita kelahiran Semarang, 23 September 1975 ini juga berjuang mendampingi ibu-ibu yang tidak bisa bertemu anaknya lantaran aksesnya ditutup. Selain itu, juga intens memberikan pendampingan anak saat penerimaan siswa baru dengan sistem zonasi. Ia prihatin karena anak-anak itu tidak punya hak memilih sekolah.

“Padahal anak-anak tersebut memiliki potensi, sehingga harus diberikan hak memilih jangan diberikan batasan zonasi, sekalipun sekarang sudah diperlunak dengan batasan prestasi,”saran pembina Sanggar Puspita Kencana di Kabupaten Semarang ini.

Monalisa juga berkomitmen Komnas PA yang diikutinya bisa masuk ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi. Di bidang seni budaya, Monalisa, menganggap Indonesia merupakan negara yang kaya akan tradisi dan budaya. Dikatakannya, dari Sabang sampai Merauke, tersimpan berbagai macam kesenian, tradisi dan adat yang dapat ditunjukkan pada dunia luar. Menurutnya, sudah semestinya anak bangsa merasa bangga akan hal tersebut. Hanya saja, ia merasa miris karena kenyataannya, semua warisan budaya tersebut hampir tidak mempunyai tempat di kalangan remaja.

Adapun kesediannya membina sanggar Puspita Kencana itu, sebagai bentuk pelestarian budaya Indonesia. Ia berharap, sanggar yang dibinanya bisa go international, sehingga bisa memperkenalkan budaya bangsa Indonesia.

“Kami juga rutin mempromosikan sanggar tersebut, untuk tampil dalam acara resmi maupun acara tidak resmi, baik yang sudah difasilitasi pemerintah maupun tidak,” sebutnya. (jks/lis)