28.5 C
Semarang
Saturday, 11 October 2025

Sedot Biaya Tinggi, Proyek SORR Dihentikan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Megaproyek Semarang Outer Ring Road (SORR) atau jalur lingkar Kota Semarang terancam mandek. Padahal, proyek tersebut sudah berjalan dengan telah dilakukannya beberapa pembebasan lahan.

Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, jika mandeknya megaproyek tersebut lantaran minimnya biaya yang digunakan untuk kelanjutannya. “Sebagai gantinya, Pemkot Semarang berjanji segera merealisasikan megaproyek lain, yaitu Harbour Tol Road Semarang-Kendal,” tutur Iswar, Kamis (5/9).

Sebelumnya, Pemkot Semarang juga sudah menawarkan megaproyek SORR ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Supaya megaproyek tersebut ditindaklanjuti. Namun, karena memakan biaya triliunan, akhirnya Menteri PUPR urung menyetujui untuk membangunnya.

“Kemudian oleh Pak Menteri memberi masukan agar menjadi Harbour Tol Road Semarang-Kendal,” katanya.

Namun, proyek itupun nantinya hanya menggantikan wilayah utara yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah megaproyek SORR.  Adapun wilayah yang dimaksud, yaitu pesisir utara Semarang-Kendal. Proyek ini juga akan dibuat konsep menjadi multifungsi. Artinya, selain berfungai sebagai jalan tol, Harbour Tol Road juga didesain sebagai tanggul laut dan memuat polder yang berfungsi penyediaan air baku.

Proyek Harbour Tol Road Semarang-Kendal sepanjang 21 kilometer ini ditargetkan bisa dimulai pembangunan pada 2020 mendatang.

Menurut Iswar, keberadaannya sangat penting bagi Pemkot Semarang. Dikarenakan Harbour Tol Road ini memiliki desain yang juga sebagai tanggul laut dan menyelesaikan persoalan air baku. “Jadi di sana ada fungsi tol sebagai transportasi, tanggul laut, dan polder,” tuturnya.

Selama ini dari catatannya, Kota Semarang memiliki dua potensi kebencanaan. Kedua potensi kebencanaan yang dimaksud, yaitu banjir dan tanah longsor. Bahkan untuk banjir itu pun juga ada dua persoalan.

“Semarang dihantam (banjir) dari laut dan juga dari atas (dataran tinggi). Terjadi abrasi, rob masuk. Kemudian dari atas, kapasitas drainase tidak cukup. Sehingga terkadang meluap. Salah satunya di wilayah Mangkang. Sering terjadi bangunan rumah penduduk terlibas arus sungai yang melimpas,” katanya.

Melalui konsep Harbour Tol Road Semarang-Kendal diharapkan juga dapat menjadi solusi untuk mengurai kemacetan lalu-lintas. Sehingga sistem transportasi di Kota Semarang tertata dengan baik hingga tidak terjadi kemacetan.  Selanjutnya dibangun polder untuk penyediaan air baku, sekaligus menanggulangi abrasi, rob dan banjir. “Kalau tol yang berfungsi sebagai tanggul laut ini jadi, abrasi tidak akan masuk. Sejauh ini, abrasi di Kota Semarang semakin jauh semakin masuk, lama-kelamaan (daratan di tepi laut sisi barat Semarang) bisa habis kalau dibiarkan,” ujarnya.

Nantinya keberadaan Harbour Tol Road Semarang-Kendal ini juga akan menghubungkan lima proyek strategis nasional. Di antaranya, Kawasan Industri Kendal, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Juga Tol Semarang-Demak dan Tol Semarang-Batang. Sehingga Harbour Tol Road ini, menurutnya, sangat berperan membangun jaringan atau konektivitas lima proyek strategis nasional tersebut.

“Tentunya proyek strategis nasional itu diciptakan untuk mendukung pertumbuhan suatu kawasan. Apalagi perintah presiden, bahwa Jawa Tengah ekonominya harus naik 7 persen. Nah, Harbour Tol Road bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah,” tuturnya. (ewb/aro)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya