RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo kembali melepas 1.131 wisudawan terbaiknya. Pihak kampus juga memberi apresiasi kepada lulusan penghafal alquran dan IPK di atas 3,8, yakni beasiswa S2 gratis.
Pada kesempatan tersebut pihaknya berhasil meluluskan 16 Doktor, 68 Magister, 955 Sarjana dan 92 Ahli Madya baru yang siap mengabdi pada masyarakat. Dan sejauh ini pihaknya telah melahirkan total 252 Doktor, 1.552 Magister, 34.772 Sarjana, 1.192 Ahli Madya dan 105 Ahli Muda yang mengabdi pada masyarakat. Dan banyak diantaranya merupakan wisudawan berprestasi dengan indeks prestasi yang tinggi.
Maka dari itu pihak kampus memberikan apresiasi dengan memberikan beasiswa bagi wisudawan berprestasi dan penghafal Quran agar dapat melanjutkan kuliah S2 secara gratis selama empat semester. Sedangkan bagi yang memiliki nilai IPK lebih dari 3,8 akan mendapat beasiswa melanjutkan S2 gratis satu semster.
“Ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kami terhadap ilmu pengetahuan dengan memberikan beasiswa. Semoga saja dapat bermanfaat dan menciptakan generasi lanjutan yang berilmu, beriman dan berakhlaqul karimah,” ujar Rektor UIN Walisongo, Prof Imam Taufiq pada sidang terbuka pelepasan wisudawan Rabu (28/8).
Dari ratusan wisudawan, tujuh diantaranya merupakan mahasiswa asal Thailand yang mengambil studi pada Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan. Taufiq mengaku bangga dengan kegigihan mahasiswa asing untuk dapat menjalani studi dengan bahasa dan kultur yang berbeda. Dirinya mengapresiasi dan meminta mahasiswa lain untuk mencontoh semangat belajar mereka.
Selain itu di tengah berkembangnya era distruksi resolusi 4.0, pihaknya menginginkan para wisudawan memiliki jiwa para Walisongo. Dimana mampu menjadi kader untuk membangun islam moderat guna menangkal berbagai isu menyesatkan yang kian mudah diakses masyarakat.
“Walisongo itu santun, ramah, berdakwah dengan tidak menebar kekerasan dan kebencian serta tidak menyinggung orang lain. Begitulah sikap yang kami inginkan dari wisudawan yang mayoritas merupakan generasi millenial. Mereka harus dapat memanfaatkan teknologi untuk berdakwah dan menyebarkan kebaikan kepada sesama sehingga mampu berkontribusi untuk kedamaian bangsa dan negara,” ujarnya. (akm/zal)