RADARSEMARANG.COM, SEMARANG-Indonesia kaya akan tanaman obat. Namun sampai saat ini, penelitian masih sangat minim. Dari 28 ribu tanaman obat yang ada di Indonesia, baru 360 jenis saja yang terdaftar.
Karena itulah, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, mangajak Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara untuk melakukan kerja sama, Selasa (27/8) kemarin. Yakni, mencakup penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Selain itu, kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya, kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar dan lokakarya serta peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
Menurut Irwan, kerja sama ini sejalan dengan program pemerintah. Khususnya, BPOM yang menargetkan setiap tahun minimal 50 tanaman yang dipatenkan sebagai tanaman obat, dari 28.000 tanaman yang ada di Indonesia. Apalagi, universitas memiliki banyak tenaga peneliti handal, khususnya pada fakultas farmasi dan kedokteran.
“Kalau setiap bulan ada 50 penelitian tanaman obat oleh BPOM, berarti tiap tahun sudah 500-600 tanaman obat yang diteliti. Tentunya sangat berguna bagi pengembangan obat-obatan dan industri jamu di Indonesia, karena didukung oleh penelitian ilmiah,” ujar Irwan Hidayah di sela penandatanganan kerja sama (MoU) yang dilakukan oleh Irwan Hidayat dan Rektor Universitas Halu Oleo Prof Dr Muhammad Zamrun F, Selasa (27/8) kemarin.
Irwan berharap dengan kerja sama ini, bisa muncul ide-ide baru, bagaimana obat alami bisa membantu masyarakat. Jadi, sudut pandangnya bukan sekedar hak paten, tetapi manfaatnya untuk menyehatkan masyarakat dengan tanaman obat yang ada di Indonesia. Karena dunia kedokteran kiblatnya masih negara-negara barat.
Prof Muhammad Zamrun menuturkan, Universitas Halu Oleo telah memiliki laboratorium khusus pada fakultas kimia, yang didukung dari farmasi dan kedokteran. Saat ini, sudah meneliti sekitar 876 tanaman obat di Sulawesi Tenggara yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
“Kami telah melakukan sejumlah penelitian secara kimia terkait bahan alam yang bisa dijadikan obat dan kosmetik. Melalui kerja sama dengan Sido Muncul ini, Universitas Halu Oleo akan konsen menciptakan formulasi yang tepat untuk obat alam,” ujarnya.
Zamrun berharap, kerja samanya dapat berlanjut sehingga Sido Muncul makin dikenal di Sulawesi Tenggara. “Terus terang kami kagum dengan pabrik Sido Muncul yang dilengkapi laboratorium modern. Kami yakin, Sido Muncul akan menjadi pelopor obat herbal terpercaya di Indonesia,” ujarnya usai berkeliling pabrik. (tya/ida)