RADARSEMARANG.COM, SEMARANG-Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, akan berfungsi September mendatang. Menyusul kerjasama penyaluran energi gas metana untuk pembangkit listrik sudah selesai dilakukan dengan PLN Drive Jateng dan DIJ.
“Pembangkit listrik tenaga sampah yang menggunakan gas metana, sudah siap untuk dioperasikan di TPA Jatibarang Semaran,” kata Direktur Bumi Pandanaran Semarang (BPS), R Hendra Prasetyo, Rabu (31/7) kemarin.
Hendra menambahkan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah yang sudah dilakukan dalam kurun waktu selama dua tahun ini sudah mulai dilakukan penyambungan ke instalasi listrik tentunya setelah ada kesepakatan harga dengan pihak PLN.
Bahkan diperkirakan, PLTSa Jatibarang bisa menghasilkan tenaga listrik sekitar 1,3 megawatt yang nantinya akan dikelola BUMD Kota Semarang bekerja sama dengan PLN. “Instalasi gas metana yang difungsikan sebagai pembangkit sudah mulai berfungsi untuk menyalurkan energi dalam menggerakkan generator milik PLN,” tambahnya.
Hendra mengaku dengan melihat kapasitas luasan lahan yang digunakan sebagai sumber pembangkir listrik. Sebagai pengelola instalasi PLTSa akan melakukan kerjasama dengan PLN selama delapan tahun. Tetapi untuk mensuplai kebutuhan pembangkit listrik dalam dua sampai tiga tahun, pihaknya akan membuka lahan baru untuk menambah jumlah pasokan gas metana.
“Terkait dengan kebutuhan lahan untuk zona baru sebagai bahan baku untuk suplai generator, TPA Jatibarang akan mengalokasikan lahan seluas dua hektare untuk difungsikan sebagai bahan baku,” akunya.
Kepala UPTD Jatibarang, Wahyu Heriawan mengatakan areal lahan seluas 46 hektare yang digunakan untuk menampung sampah Kota Semarang ini, diharapkan mampu memberikan suplai tenaga listrik yang dibutuhkan PLTSa. “Dengan luasan itu, diharapkan mampu mencukupi suplai tenaga listrik,” katanya. (hid/ida)